Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kisah Perusahaan Raksasa: Bangkitnya Rosneft Oil Kala Ekonomi Rusia Terpuruk

Kisah Perusahaan Raksasa: Bangkitnya Rosneft Oil Kala Ekonomi Rusia Terpuruk Sebuah tampilan menunjukkan helm dengan logo perusahaan Rosneft di Vung Tau, Vietnam 27 April 2018. Gambar diambil 27 April 2018. | Kredit Foto: Reuters/Maxim Shemetov
Warta Ekonomi, Jakarta -

Rosneft Oil Company adalah salah satu perusahaan papan atas Rusia yang cukup terintegrasi yang bergerak dalam bidang energi. Ia mengkhususkan diri dalam kegiatan eksplorasi, ekstraksi, produksi, pemurnian, transportasi, dan penjualan minyak bumi dan gas alam (migas), serta sejumlah produk minyak bumi.

Jalannya Rosneft berada di bawah kendali pemerintah Rusia melalui perusahaan induk bernama Rosneftegaz. Nama ini diambil dari penggabungan dua kata Rusia, yaitu "Rossiyskaya" dan "neft", yang jika diterjemahkan menjadi Minyak Rusia. 

Baca Juga: Kisah Perusahaan Raksasa: Pebisnis yang Juga Mantan Dosen Sukses Besarkan China Pacific Construction

Untuk sekelas perusahaan energi, minyak dan gas, Rosneft merupakan salah satu yang termuda. Ia baru berdiri pada 1993 sebagai perusahaan milik negara. 

Meski begitu, akar perusahaan minyak dari Rusia ini bisa digali kembali di akhir abad ke-19. Berdirinya sejumlah pabrik pengolahan minyak sejalan dengan bangkitnya industri perminyakan di Rusia. Yang ketika itu pada 1889 dilakukan eksplorasi ladang minyak di Sakhalin.

Pendahulu Rosneft didirikan selama periode Uni Soviet ketika pengembangan skala penuh ladang minyak dan gas baru diluncurkan. Atas dasar itu pada dekade 1990-an, sebagian besar industri perminyakan diprivatisasi oleh Pemerintah Rusia. 

Secara resmi Rosneft dibentuk pada April 1993. Perkembangannya yang cukup cepat membuat perusahaan asal Rusia ini masuk dalam daftar Fortune Global 500. Namanya pertama kali masuk dalam daftar perusahaan raksasa itu di tahun 2005. Saat itu posisinya di urutan ke-367 dunia.

Warta Ekonomi pada Kamis (26/11/2020) ini akan membuat ulasan ringkas terkait Rosneft Oil, yang akan disajikan dalam artikel sebagai berikut.

Pertama-tama perlu kiranya melihat sepak terjang Rosneft dalam industri minyak Rusia di awal-awal terbentuknya. Di bulan September 1995, perusahaan yang dikelola pemerintah Rusia itu direorganisasi. Hasilnya adalah ia menjadi perusahaan saham gabungan terbuka. Di tahun yang sama pula, raksasa ini sukses memproduksi minyak dan hidrokarbon cair mencapai 12,7 juta ton.

Langkah mulus setelah reorganisasi berlanjut. Dalam waktu singkat Rosneft berhasil meningkatkan tingkat efisiensi manajemen perusahaan dengan melakukan upaya konsolidasi aset produksi dan pemurnian minyak. Yang terpenting adalah ia mampu meningkatkan disiplin dalam keuangan. 

Memasuki 1998 ketika krisis ekonomi Rusia berlangung, Rosneft tak luput dari sejumlah tntangan finansial. Beberapa hal yang terdampak dari kondisi itu antara lain penurunan produksi karena terbatasnya sumber daya, pemanfaatan kapasitas yang rendah di kilang, dan penurunan penjualan di sejumlah ritel. Bukan cuma itu, peralatan dan teknologi yang ketinggalan zaman nyatanya menghambat perkembangan perusahaan.

Di tahun 2000 atau pasca-krisis ekonomi, Rosneft berhasil meningkatkan produksinya. Pada 2001, di tengah kondisi harga minyak dunia turun, perusahaan nyatanya meningkatkan kinerja operasinya secara signifikan. Hal itu bisa dilihat dari pertumbuhan dari tahun ke tahun yang melebihi 10 persen.

Dewan Direksi Perusahaan mengadopsi strategi pengembangan Rosneft, yang menyediakan pengembangan eksplorasi geologi, produksi hidrokarbon, pengembangan kapasitas penyulingan, dan masuk ke pasar baru. Sebagai bagian dari proyek Sakhalin-1, cadangan hidrokarbon komersial telah ditemukan.

Menariknya lagi, Rosneft adalah perusahaan Rusia pertama (sejak krisis keuangan 1998) yang menerbitkan Eurobonds. Perkembangan Perusahaan selanjutnya masih dipertanyakan, karena tidak dapat meningkatkan produksi dan pemurnian dengan biaya ladang minyak dan kilang yang tersedia.

Perusahaan telah meningkatkan aset dan memperluas aktivitas internasionalnya sejak 2002 hingga 2004. Pada 2002 Rosneft menerima izin untuk mengembangkan blok Kaygansko-Vasyukansky (proyek Sakhalin-5), serta blok Veninsky (proyek Sakhalin-3) pada tahun 2003. Rosneft mengakuisisi perusahaan Severnaya Neft, yang sangat memperkuat posisinya di Timano-Pechora. Perusahaan membeli Anglo-Siberian Oil Company, yang memiliki izin untuk mengembangkan ladang Vankor di Siberia Timur.

Pada tahun 2004 Igor Sechin diangkat sebagai Ketua Dewan Direksi Rosneft. Ini menjadi titik balik dalam sejarah perusahaan. Berkat dukungan dari Ketua Direksi dan kerja sama dengan pemegang saham utama yaitu pemerintah, perseroan telah meningkatkan efisiensi manajemen perusahaan dengan cepat, melakukan pekerjaan yang bertujuan untuk konsolidasi aset produksi dan pemurnian minyak, peningkatan disiplin fiskal.

Hal tersebut menjadikan Rosneft sebagai perusahaan minyak Rusia terkemuka dalam aliran produksi minyak dan gas bumi pada tahun 2005. Sudah pada tahun 2005 Rosneft memimpin di antara perusahaan minyak Rusia dalam hal volume produksi minyak yang mencapai 74,6 juta ton.

Pada gilirannya, pada bulan Juli 2006 Perseroan melakukan Penawaran Umum Perdana di Bursa Efek London. Penawaran tersebut mengumpulkan 10,7 miliar dolar AS --IPO terbesar yang diselesaikan hingga saat ini di industri minyak dan gas, di Rusia dan terbesar kelima di dunia. 

Pemain global dari pasar tenaga listrik seperti BP dan Sinopec menaruh kepercayaan mereka pada Rosneft. Mereka menjadi pemegang saham utamanya, serta sebagai tambahan sekitar 150.000 individu Rusia yang mengakuisisi saham Rosneft.

Pada tahun 2009 Rosneft meluncurkan produksi komersial di Vankor, ladang terbesar di Siberia Timur. Karena pengembangan lapangan yang efektif, Vankor telah menjadi proyek produksi terbesar dalam sejarah modern industri minyak Rusia, dan salah satu dari sepuluh proyek minyak dan gas teratas dunia.

Pada tahun 2009 Rosneft meluncurkan produksi komersial di Vankor, ladang terbesar di Siberia Timur. Karena pengembangan lapangan yang efektif, Vankor telah menjadi proyek produksi terbesar dalam sejarah modern industri minyak Rusia, dan salah satu dari sepuluh proyek minyak dan gas teratas dunia. 

Pada tahun 2010 Rosneft memulai proyek penyulingan baru (pabrik petrokimia di Timur Jauh dan penyulingan Tianjin di China). Rosneft mengakuisisi saham di empat kilang di Jerman, berkat total kapasitas penyulingan Perusahaan meningkat lebih dari 20 persen menjadi 61,6 juta ton.

Perusahaan mencapai rekor hasil keuangan, dan hutang bersih dikurangi ke levelnya pada tahun 2006. Rosneft memiliki tingkat produksi minyak tambahan tertinggi di antara perusahaan Rusia pada tahun 2010. Vankorneft menjadi perusahaan produsen minyak dan gas terbesar kedua dari grup Rosneft.

Pada tahun 2013 Rosneft dianggap sebagai perusahaan minyak dan gas publik terbesar di dunia saat menyelesaikan akuisisi TNK-BP. Pada tahun 2016 Rosneft meraih sukses besar dalam menyelesaikan transaksi terintegrasi tentang privatisasi 19,5 persen hak partisipasi perusahaan serta blok pengendali saham Bashneft yang menghasilkan penerimaan 1,04 triliun rubel oleh Pemerintah.

Saat ini Rosneft adalah pemimpin industri perminyakan Rusia dan perusahaan minyak dan gas publik terbesar di dunia. Perusahaan tersebut termasuk dalam daftar perusahaan strategis Rusia. 

ROSNEFTEGAS telah 100 persen menjadi Badan Usaha Milik Pemerintah yang merupakan pemegang saham utama Perseroan (50,00000001 persen saham), 19,75 persen saham milik BP, 18,93 persen saham dimiliki oleh QH Oil Investments LLC, satu saham milik Pemerintah diwakili oleh Badan Federal untuk Manajemen Properti Negara, sisa sahamnya mengambang bebas. 

Rosneft melakukan aktivitasnya di Rusia, Jerman, India, China, Mesir, Venezuela, Irak, Qatar, Indonesia, Vietnam, Brasil, Norwegia, Republik Kuba, Mozambik, Mongolia, Turkmenistan, Armenia, Republik Belarus, Ukraina dan negara-negara lain. PJSC NK Rosneft beroperasi di semua provinsi perminyakan utama Rusia termasuk wilayah Siberia Barat, Siberia Timur, Povolzhskiy dan Uralskiy, Timur Jauh, Timan-Pechora, Wilayah Krasnodar, serta landas laut Federasi Rusia termasuk landas Arktik.

Rosneft adalah pemimpin penyulingan minyak Rusia. Divisi penyulingan minyak dan petrokimia perusahaan tersebut mencakup 18 pabrik penyulingan minyak (ORP) yang terletak di wilayah utama Rusia serta di Jerman, Republik Belarus dan India.

Jaringan distribusi Perusahaan mencakup 59 wilayah Rusia. Menjadi pemegang saham Nayara Energy, Rosneft memiliki jaringan pompa bensin (GS) yang besar di India.

Di tahun 2019, posisi Rosneft dalam Fortune Global 500 semakin membaik. Dengan kekayaan 90,05 miliar dolar AS dan keuntungan di angka 8,74 miliar dolar membawanya duduk nyaman di peringkat 86 dunia. Asetnya di tahun ini menurun dari 212,42 miliar dolar di tahun 2018 menjadi 189,98 miliar dolar di 2019.

Meskipun begitu, keadaan terus membaik. Kenaikan 6,9 persen pada pendapatannya menjadi 96,31 miliar dolar mengerek posisinya naik ke urutan 76 dalam Global 500. Sementara itu labanya juga ikut naik 25,1 persen dari 8,74 miliar menjadi 10,94 miliar dolar. Sisanya aset dan keuntungan saham perusahaan ini kini masing-masing mencapai 208,54 miliar dan 72,74 miliar dolar.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Muhammad Syahrianto
Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: