Anda tidak dapat melihat tag yang ditampilkan di mana pun di artikel tersebut. Namun, mereka dapat membantu pengguna untuk menemukan artikel tersebut dalam pencarian yang relevan di blog atau situs web.
Salah satu perbedaan terbesar antara tag dan kategori adalah semua postingan WordPress harus dimasukkan ke dalam kategori, tetapi tidak semua harus memiliki tag.
Baca Juga: Apa Itu Homepage SEO?
Jika Anda tidak memberikan kategori pada postingan Anda, WordPress akan secara otomatis menetapkannya ke kategori default. Ini disebut "Uncategorized", tetapi sering kali membantu untuk mengganti nama kategori "tidak dikategorikan" menjadi sesuatu seperti "Lainnya" atau "Miscellanous".
Secara default, hanya postingan blog yang bisa memiliki kategori dan tag di WordPress. Oleh karena itu, Anda dapat menambahkan kategori dan tag ke halaman WordPress Anda dengan menggunakan plugin.
Bagaimana Cara Menambahkan Kategori dan Tag di WordPress?
Anda dapat menambahkan kategori dan tag di WordPress saat membuat atau mengedit postingan. Anda akan menemukan bagiannya di sisi kanan di bawah pengaturan 'Document'.
Anda juga dapat membuka Posts » Categories dan Posts » Tags untuk menambahkan kategori dan tag baru.
Berapa Banyak Kategori WordPress yang Bisa Anda Punya?
Tidak ada jumlah kategori tertentu yang harus Anda miliki. Biasanya, Anda membutuhkan antara 5 sampai 10 untuk mengategorikan postingan Anda dengan benar sehingga dapat membuat situs Anda lebih mudah untuk dijelajahi.
Kategori dimaksudkan untuk mencakup sekelompok besar postingan. Anda dapat menggunakan subkategori dan tag untuk membagi postingan Anda menjadi grup yang lebih kecil.
Jika Anda baru memulai sebuah blog, jangan khawatir untuk mencoba membuat daftar kategori yang sempurna. Cukup pilih 3-5 kategori besar dan tambahkan lebih banyak lagi seiring berjalannya waktu.
Apakah Saya Harus Menggunakan Subkategori?
Anda tidak perlu menggunakan subkategori, dan banyak blog besar yang tidak menggunakannya. Namun, subkategori menjadi berguna jika Anda memiliki kategori besar dengan banyak postingan yang dapat dikelompokkan menjadi beberapa bagian yang lebih kecil.
Misalnya, Anda mungkin memiliki kategori "Resep" yang berisi resep bebas gluten yang jumlahnya akan terus meningkat setiap waktunya.
Anda dapat memasukkan postingan ini ke dalam subkategorinya sendiri sehingga memudahkan bagi pembaca untuk menemukannya. Anda membuat subkategori baru untuk "Resep" yang disebut "Bebas Gluten" kemudian memindahkan postingan tersebut ke dalam kategori terkait.
Cara Mengoptimalkan Kategori dan Tag untuk SEO
Kategori
Meski menjadi sangat bermanfaat, kategori dan tag terkadang dapat berdampak negatif pada SEO jika Anda tidak mengubah cara default WordPress untuk menanganinya.
Anda dapat melakukan perubahan ini dengan plugin Yoast SEO. Setelah Anda menginstal plugin, buka bagiannya di menu dasbor (berlabel "SEO"). Selanjutnya, buka Search Appearance, kemudian klik tab Taksonomi. Di sana, sebaiknya setel parameter "Show in search results" ke opsi "Tidak".
Melakukannya secara efektif akan mencegah Google untuk mengindeks daftar kategori Anda. Cara ini akan membantu Anda untuk menghindari potensi masalah "konten duplikat".
Tag
Tag berfungsi hampir sama seperti kategori (juga ditangani di panel "Taksonomi" yang sama dari plugin Yoast SEO).
Apakah ada keuntungan bagi SEO dengan menggunakan "kategori" dibandingkan "tag" atau sebaliknya?
Jawaban singkatnya adalah Tidak.
Kategori dan tag memiliki tujuan yang berbeda. Anda harus menggunakan kategori, tetapi Anda tidak harus menggunakan tag jika tidak mau. Namun, sebaiknya gunakan keduanya, dengan tepat, untuk membantu pembaca menavigasi situs Anda.
Pada akhirnya, Anda harus mendesain situs Anda dengan mempertimbangkan pengalaman pengguna (UX). Semua mesin pencari ingin menampilkan konten yang paling berguna dan relevan kepada pengguna.
Artinya, dengan mengatur konten Anda untuk kegunaan terbaik juga akan membantu Anda mendapatkan peringkat SEO yang lebih baik.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Patrick Trusto Jati Wibowo
Editor: Puri Mei Setyaningrum