Sharing Invetasi Lagi, Raditya Dika Bagikan 7 Kesalahan Investor Saham Pemula
Sekarang, mari membahas investasi vs gambling. Memiliki niat investasi untuk jangka panjang memang baik, tetapi ketika memilih saham dengan asal-asalan, itu berarti gambling. Hal ini justru tak sesuai dengan prinsip investasi syariah karena tidak tau apa yang dibeli. Karena itulah penting untuk memahami dan mengetahui apa yang sedang diinvestasikan.
Kesimpulannya adalah perbedaan investasi, trading dan gambling berada dari spekulasi investor pemula itu sendiri. Ketika investor pemula hanya menebak-nebak saham perusahaan tersebut, itulah yang akhirnya menjadi 'judi'. Jangan lupa, berinvestasi berarti membeli atau bahkan menjadi bagian dari perusahaan tersebut.
4. Sudah pandai, tetapi tidak mau lanjut belajar
Seringkali investor pemula ingin mendapatkan keuntungan dengan cepat alias ingin cepat kaya, padahal segala sesuatu ada prosesnya. Investasi saham harus berfokus pada jangka panjang dengan tujuan keuangan, bukan malah ingin menjadi cepat kaya. Karena itulah investor pemula harus memahami basic finance dan basic business.
Kesalahan tersesat selanjutnya adalah investor pemula menyamakan dirinya dengan miliarder investor seperti Warren Buffett atau Lo Kheng Hong karena ingin cepat dan tak ingin riebt. Lalu, mereka mengikuti saham apa saja yang dibeli para jagoan investasi itu. Hal ini jelas salah karena tujuan investasi setiap orang berbeda-beda.
Baca Juga: Bos SoftBank Masayoshi Son Ngaku 'Kapok' Investasi Bitcoin, Lho Kenapa?
5. Pahami risiko
Lebih lanjut, investor pemula lupa dengan risiko. Padahal dalam berinvestasi dalam jenis apapun, pasti ada risikonya. Selanjutnya, orang juga terkadang lupa melihat bagaimana bisa sebuah investasi memiliki profit tinggi tetapi risiko rendah. Hal-hal ini justru perlu analisa lebih lanjut karena dalam setiap investasi itu pasti high risk and high return, perlu menganalisa risk profile dari setiap emiten yang hendak kita pilih.
Ada juga investor pemula yang hanya berinvestasi pada satu jenis saham. Sejatinya, menaruh seluruh uang ke dalam satu jenis saham memang tidak masalah. Namun, risiko yang dihadapi tidak diversifikasi sehingga ketika seluruh jenis saham itu anjlok, maka akan berdampak besar pada anjloknya keseluruhan portofolio.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: