Taman Budaya Yogyakarta (TBY) adalah seibarat etalase dan tamannya seni dan budaya Yogyakarta. Di tempat ini Anda dapat melihat kegiatan para seniman dan berbagai aktivitasnya termasuk perhelatan festival kesenian setiap tahun. Keberadaannya bukan saja menjadi lokasi menemukan dan mengenali atraksi seni dan budaya tetapi juga melengkapi amenitas wisata MICE (meeting, incentive, convention, dan exhibition) di Yogyakarta.
Dibangun tahun 1977, TBY awalnya dibuat sebagai sarana dan prasarana untuk membina, memelihara, dan mengembangkan kebudayaan Yogyakarta. Kini, TBY memperkaya visi dan misinya sebagai kantung kebudayaan dan menjadi salah satu laboratorium seni di Indonesia. Baca Juga: Bea Cukai dan Garuda Indonesia Sepakat Dukung Ekspor IKM Yogyakarta
Dalam keterangan tertulisnya, Selasa (8/12/2020), Direktur Wisata Pertemuan, Insentif, Konvensi, & Pameran (MICE) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Iyung Masruroh, mengatakan karena TBY telah melakukan pengumpulan data dan dokumentasi seni budaya, naskah cerita atau lakon, rekaman profil seniman atau budayawan, rekaman peristiwa seni budaya, serta berbagai koleksi karya seni rupa (lukis, grafis, patung, kriya seni, dan kerajinan). Baca Juga: Kemenparekraf Kenalkan Venue MICE Satu Atap di Yogyakarta
"Secara khusus TBY juga kini mengenalkan dunia seni rupa (biennale seni rupa), dunia media rekam (pemutaran film sepanjang tahun), dunia seni pertunjukan (festival teater, ketoprak, dalang, tari, dan lainnya), program-program pendidikan (bimbingan dan pelatihan seni untuk anak dan remaja), serta penerbitan profil seniman budayawan, antologi sastra, kritik seni rupa, dan lainnya." katanya.
Lebih lanjut, ia mengatakan Taman Budaya Yogyakarta seolah jendela bagi wisatawan untuk melihat keseluruhan budaya Yogyakarta. Di sini, Anda dapat melihat dokumentasi, hasil karya seni, pertunjukan seni, dan banyak hal lainnya terkait perkembangan budaya Yogyakarta. Taman budaya-nya buka setiap hari, sementara untuk pertunjukan khusus waktunya menyesuaikan jadwal.
Taman Budaya Yogyakarta memiliki gedung dengan arsitektur Belanda dengan pilar-pilar yang membuatnya tampak megah. Bangunannya sendiri luas dan besar dengan cat putih bersih. Tersedia ruang pemaren yang dapat dimanfaatkan untuk memamerkan karya seni. Ada juga perpustakaan yang dapat diakses secara umum.
Ada dua bangunan utama di TBY, yaitu Concert Hall Taman Budaya dan Societet Militair. Gedung Concert Hall yang bergaya Belanda difungsikan sebagai tempat diskusi sastra, penyelenggaraan pameran, dan pelatihan. Sementara gedung Societet Militair khusus untuk keperluan pementasan teater, tari, musik, dan pertunjukan seni lainnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: