Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Yusril Ihza Mahendra Tak Mau Bantu Pentolan 212: Sakit Hati Dibilang Murtad

Yusril Ihza Mahendra Tak Mau Bantu Pentolan 212: Sakit Hati Dibilang Murtad Kredit Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya

Sementara Yusril, selain dicap murtad dan kafir, juga berada di luar pemerintahan dan tidak menjadi anak buah siapa-siapa. "Masak minta bantuan sama orang yang Anda anggap murtad dan kafir seperti saya," selorohnya.

Yusril pun menyebut, umat Islam mudah tertipu dan dijadikan permainan orang-orang yang punya kepentingan politik. Umat Islam termakan fakta yang dijungkirbalikkan orang-orang itu. Menurutnya, track record seseorang dalam pergerakan Islam di Tanah Air serta pembelaannya kepada umat Islam seperti dianggap tidak pernah ada. Bahkan, tega-teganya ditenggelamkan.

"Demi membela seseorang yang justru tidak jelas rekam jejaknya dalam pembelaan terhadap umat Islam," tutup dia.

Baca Juga: Masyumi Reborn, Yusril Curhat: Besarkan Partai Tidaklah Mudah

Mengetahui nama Prabowo dibawa-bawa, Gerindra angkat suara. Waketum Gerindra Habiburokhman menilai Yusril masih sakit hati dengan lawan politiknya.

"Sepertinya Pak Yusril agak baper," sindir Habiburokhman.

Anggota Komisi III DPR ini berpendapat, seharusnya sebagai seorang advokat, Yusril bekerja tanpa melihat background politik orang yang meminta bantuan. "Walaupun secara politik mungkin berbeda, tapi urusan kemanusiaan kita enggak boleh abaikan," tegasnya.

Apa kata FPI? Ketua Dewan Syura FPI Muhsin Ahmad Alatas menyebut kata murtad yang ditujukan kepada Yusril hanya selorohan. "Artinya berpindah, ketika itu kan sama-sama umat Islam mendukung calon Prabowo, cuma ketika di tengah jalan dia belok kiri mendukung Jokowi. Nah itu kata guyonannya itu murtad. Jadi hanya guyonan atau ledekan," ujarnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Bagikan Artikel: