Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gak Ada Kata Libur dalam Kamus, Mentan SYL Genjot Panen Padi di Sumsel

Gak Ada Kata Libur dalam Kamus, Mentan SYL Genjot Panen Padi di Sumsel Kredit Foto: BPPSDMP

Lebih lanjut, SYL menegaskan pemerintah berkomitmen membantu petani agar tidak mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan prasarana dan sarana produksi padi hingga menangani pasca panen agar harga gabah/beras tetap terjaga. 

Oleh karena itu, Kementan terus bekerja sama dengan perbankan menyediakan fasilitas permodalan Kredit Usaha Rakyat (KUR).

"Selain bantuan bersumber dari dana APBN, Kementan bersama perbankan menyediakan fasilitas KUR untuk meningkatkan produksi. Secara mandiri melakukan pengembangan usaha tani dengan skala ekonomi tertentu yang menguntungkan," ucapnya.

Gubernur Sumsel Herman Deru mengungkapkan apresiasi atas kehadiran Mentan SYL di Kabupaten OKU Timur dalam memberikan semangat kepada petani, memajukan pertanian dan solusi nyata tentang serap gabah saat musim panen raya sehingga harga stabil. 

Produksi padi Provinsi Sumsel tahun 2020 mencapai 2,74 juta ton GKG atau setara 1,57 juta ton beras dan terjadi surplus 622.306 ton beras. Ada pun potensi panen Januari-April 2021 Provinsi Sumsel seluas 405.404 hektar dan luas panen April ini mencapai 84.216 hektar. 

"Harga gabah/beras memang fluktuatif meskipun ada HPP. Produksi padi kita tingkatkan dan hasilnya produksi padi di Sumsel tinggi. Ini keberhasilan program Pak Menteri dan kita sangat mengapresiasinya,” katanya. 

Untuk menjamin harga gabah saat musim panen raya, pihaknya menyambut baik dan mengawal kebijakan Menteri agar Bulog membuka selebar-lebarnya gudang untuk menyerap gabah petani dengan harga sesuai HPP.

Bupati OKU Timur, Lanosin Hamzah mengatakan, Kabupaten OKU Timur merupakan sentra produksi padi nasional dengan produktivitasnya tertinggi di Provinsi Sumsel. 

Di tahun 2020, dengan produktivitasnya 6,36 ton per hektar diperoleh produksi padi 633.628 ton gabah kering giling atau setara 403.938 ton beras dan tahun 2020 terjadi surplus beras sebesar 341.603 ton. Sementara luas panen Januari-April 2021 ini mencapai 70.649 hektar.

"Dan kami mengapresiasi dukungan nyata Bapak Menteri Pertanian menstabilkan harga saat masa panen raya ini dengan mendorong Bulog dan BUMN lain untuk menyerap gabah petani dengan harga sesuai HPP. Kita berharap, masa panen raya ini harga tidak anjlok," harap Lanosin.

Sementara, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi menambahkan, panen raya padi ini merupakan hasil budidaya indek pertanaman (IP) 200 atau tanam dua kali setahun. 

Di tahun 2021, Kementan bersama pemerintah daerah mulai menerapkan budidaya padi IP 300 guna meningkatkan produksi beras.

Sesuai arahan, Kementan harus terus tingkatkan produktivitas, stok beras dan menjamin harga. Karena itu, usai panen raya ini dilanjutkan kegiatan penanaman padi musim tanam II. 

Kementan menyediakan bantuan benih, alat mesin pertanian, pupuk, pestisida serta fasilitas dana KUR sehingga petani bisa mandiri, tidak alami kendala dan produksi padi tercapai.

Suwandi menyebut, gerakan serap gabah mulai dilakukan Kementan sejak Maret 2021 sehingga kontraksi harga gabah/beras pada musim panen raya sudah diminimalisir sejak awal. 

Ia mengaku optimis serap gabah di Provinsi Sumsel, khususnya Kabupaten OKU Timur berjalan lancar karena di Kabupaten OKU Timur terdapat 3 penggilingan padi atau Kostraling yang bermitra dengan Bulog. Kapasitas gilingnya mencapai 7 hingga 8 ton perjam. 

“Kostraling ini sesuai arahan Mentan menjadi Bulog kecil, sehingga stok beras pada panen raya padi ini benar-benar terjaga dan harga gabah/beras petani menguntungkan. Kostraling didukung permodalan KUR dari perbankan," tandasnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: