Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Makin Banyak Perongrong Pancasila yang Termakan Janji Surga, Ferdinand Naik Pitam: Usir Qadrun!

Makin Banyak Perongrong Pancasila yang Termakan Janji Surga, Ferdinand Naik Pitam: Usir Qadrun! Kredit Foto: Instagram/ferdinand_hutahaean
Warta Ekonomi, Jakarta -

Politikus Ferdinand Hutahaean menyatakan jika kelompok mengatakan, kelompok perongrong Pancasila semakin berani dan semakin banyak.

Hal tersebut ia katakan terkait perusakan belasan makan Nasrani di TPU Cemoro Kembar, Solo, yang dilakukan oleh anak-anak usia sekolah dasar (SD). Baca Juga: Ferdinand Hutahean Blak-blakan Bongkar Sosok Islamophobia di Indonesia

Karena itu, menurut Ferdinand, kelompok tersebut telah menjaring orang-orang yang polos dengan iming-iming mendapatkan surga. 

"Semakin hari, kaum perongrong Pancasila semakin berani dan semakin bertambah komunitasnya. Banyak orang lugu dan polos ditipu dengan janji surga yang entah bagaimana mereka akan mendapat surga dengan kejahatan," cuitnya, dalam akun Twitternya, seperti dilihat, Rabu (23/6/2021). Baca Juga: Murkanya Mas Gibran Nggak Ketulungan, Ferdinand Juga Ikut Ngamuk: Perilaku Gila Kaum Sesat!

Tak hanya itu, Ia juga mengunggah video pernyataan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka yang geram dengan aksi perusakan makan Nasrani itu.

Lebih lanjut, ia mengatakan keberadaan kelompok yang ia sebut qadrun ini bisa memecah belah bangsa.

Karena itu, ia pun menyerukan perlawanan terhadap kelompok qadrun. "Lawan dan usir qadrun pemecah belah bangsa," kata @FerdinandHaean3.

Diketahui sebelumnya, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka berang dengan aksi sejumlah anak yang melakukan aksi perusakan makam Nasrani di TPU Cemoro Kembar, Kelurahan Mojo, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo, Jawa Tengah pada Rabu (16/6).

Baca Juga: Gibran Rakabuming Naik Pitam: Ini Sudah Kurang Ajar!

Bahkan, ia menyebut aksi perusakan makan itu sudah keterlaluan, karenanya harus diproses hukum agar peristiwa serupa tidak terulang di kemudian hari.

"Yang merusak makam sudah keterlaluan. Apalagi melibatkan anak-anak, nanti segera diproses sesuai hukum yang berlaku," kata Gibran saat meninjau lokasi makam, Senin (21/6/2021).

"Iya (bentuk intoleransi). Ngawur banget. Apalagi melibatkan anak-anak," sambungnya.

Baca Juga: Gibran Nggak Main-main Soal Ini, Langsung Minta Diproses Hukum

"Lembaga dan pengasuhnya sudah tidak benar. Segera ditutup saja operasionalnya. Anak-anaknya yang tidak benar nanti akan dilakukan pembinaan," tegas dia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: