Biden Nyalakan Tanda Bahaya! Pertimbangkan Kirim Serangan Drone CIA ke Afghanistan
Penarikan pasukan Amerika Serikat (AS) dari Afghanistan hampir selesai. Namun Presiden Joe Biden masih belum menyelesaikan kebijakan untuk mengejar teroris di negara itu setelah pasukan AS pergi.
Sementara itu, militer AS akan mempertahankan otoritas untuk melakukan serangan terhadap Taliban untuk mendukung pasukan Afghanistan, seperti yang dilaporkan CNN pada Jumat (2/7/2021). Otoritas itu tidak harus mencakup operasi kontra-terorisme di Afghanistan terhadap mereka yang diduga merencanakan serangan terhadap tanah air AS atau sekutu.
Baca Juga: Ratusan Tentara Afghanistan Lari Tunggang-langgang saat Kota-kota Jatuh ke Tangan Taliban
Selama bertahun-tahun, CIA dan militer AS memiliki wewenang luas untuk membunuh tersangka teroris di Afghanistan. Mereka menargetkan keputusan yang dapat dibuat oleh pejabat senior militer dan intelijen dan tidak selalu memerlukan persetujuan akhir dari Gedung Putih.
Tetapi ketika Biden bersiap untuk mengakhiri perang, Dewan Keamanan Nasional (National Security Council/NSC)-nya sedang mempelajari apakah akan meningkatkan standar bagi CIA dan Pentagon untuk melakukan serangan pesawat tak berawak dan serangan komando yang mematikan begitu pasukan AS pergi, menurut orang-orang yang mengetahui masalah tersebut.
Sumber mengatakan kepada CNN bahwa pemerintahan Biden juga masih memperdebatkan apakah akan menghapus penunjukan zona tempur untuk Afghanistan –perbedaan teknis yang dalam beberapa tahun terakhir telah sangat memengaruhi seberapa bebas AS menggunakan serangan pesawat tak berawak dan serangan komando di negara tertentu.
Di bawah pemerintahan Trump, komandan di lapangan diberi wewenang untuk membuat keputusan penargetan di bawah otoritas mereka sendiri di negara-negara seperti Yaman dan Somalia, selain Afghanistan. Tetapi pemerintahan Biden juga sedang meninjau aturan di sana, dan masih harus dilihat apakah pemerintah akan menempatkan Afghanistan pada pijakan yang sama atau menerapkan kriteria khusus untuk teroris di sana setelah penarikan.
"Masuk akal bahwa ketika kita mengakhiri keterlibatan kita di Afghanistan, kita harus menerapkan beberapa versi aturan yang berlaku di tempat lain," kata Bobby Chesney, direktur Pusat Keamanan dan Hukum Internasional Robert S. Strauss di Universitas dari Texas, dilansir CNN, Senin (5/7/2021).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto