Anda Perlu Waspada Apabila Selalu Dehidrasi Meski Sudah Banyak Minum, Alasannya karena...

Setiap orang tentu pernah merasakan dehidrasi. Kondisi ini terjadi biasanya karena kekurangan asupan mineral. Faktor pekerjaan, lingkungan bertemperatur tinggi hingga olah fisik bisa menjadi penyebab dehidrasi.

Baca Juga: Awas! Beberapa Gejala Ini Merujuk pada Kondisi Diabetes Melitus

Namun, rupanya gejala dehidrasi tidak hanya disebabkan karena kurangnya konsumsi air minum saja. Ada beberapa kondisi lain penyebab dehidrasi yang mungkin tak pernah Anda sadari. Apa saja? yuk simak ulasannya dilansir dari laman Hello Sehat.

1. Diabetes

Seseorang yang mengalami diabetes, terutama jika ia tidak menyadarinya, akan lebih berisiko mengalami dehidrasi.

Kondisi diabetes menyebabkan dehidrasi karena tubuh akan selalu berusaha menyeimbangkan kadar glukosa darah berlebih lewat pembuangan urin yang lebih sering dari normalnya.

2. Menstruasi

Hormon estrogen dan progesteron memengaruhi kadar cairan tubuh. Saat keduanya mengalami perubahan, seperti selama menstruasi, konsumsi air rutin diperlukan untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi.

Baca Juga: Kombinasi Minuman Ini Dapat Meredakan Keluhan Sakit Perut

Terlebih lagi jika darah yang dikeluarkan terlalu banyak maka kehilangan cairan dapat terjadi secara besar-besaran.

3. Konsumsi obat tertentu

Baca Juga: Jalan Pintas Menurunkan Berat Badan, Ada?

Beberapa jenis obat memiliki efek samping dengan cara meningkatkan frekuensi urinasi, salah satunya obat diuretik yang dikonsumsi oleh penderita hipertensi.

Obat lainnya yang menyebabkan diare dan muntah-muntah akibat rasa mual juga berpotensi pada pengeluaran cairan tubuh berlebih.

4. Stres

Tubuh dapat kehilangan kemampuan mengendalikan cairan dan elekrolit akibat penurunan kadar hormone aldosterone yang dipicu hormone adrenal dan kondisi stres.

Baca Juga: Jadi Ancaman Kesehatan, ‘Amuba Pemakan Otak’ Mengakibatkan Seorang Anak Meninggal di Texas

Saat mengalami stress kronis konsumsi air minum mungkin dapat mengatasi dehidrasi sementara waktu namun mengendalikan dengan stress dapat membantu fungsi regulasi cairan dan elektrolit.(*)