Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Demi Atasi Perubahan Iklim, Separuh Dana Proyek Nuklir Bill Gates Didanai Pemerintah AS

Demi Atasi Perubahan Iklim, Separuh Dana Proyek Nuklir Bill Gates Didanai Pemerintah AS Kredit Foto: Instagram Bill Gates
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sebuah usaha tenaga nuklir canggih, TerraPower yang didirikan oleh miliarder Bill Gates mengatakan bahwa mereka telah memilih sebuah kota di Wyoming sebagai lokasi untuk membangun pabrik demonstrasi senilai USD4 miliar (Rp56 triliun) yang akan mendapatkan setengah pendanaannya dari pemerintah AS.

Pembangkit Natrium TerraPower akan dibangun di Kemmerer, sebuah kota terpencil di barat Wyoming di mana pembangkit listrik tenaga batu bara Naughton akan ditutup pada tahun 2025. Izin yang tertunda, pembangkit listrik berkapasitas 345 megawatt akan dibuka pada tahun 2028, yang merupakan jadwal waktu yang diamanatkan oleh Kongres.

Baca Juga: Bill Gates Bidik Kota Kecil di AS Jadi Penambang Nuklir, Ini Dia Tempatnya!

Proyek ini akan mendapatkan sekitar USD1,9 miliar (Rp27 triliun) dari pemerintah federal termasuk USD1,5 miliar (Rp21 triliun) dari RUU infrastruktur bipartisan yang ditandatangani Presiden Joe Biden minggu ini. RUU itu mencakup sekitar USD2,5 miliar (Rp35 triliun) untuk reaktor nuklir canggih.

"Ini adalah hibah pemerintah yang sangat serius," kata Chris Levesque, presiden dan CEO TerraPower, yang bermitra dengan GE Hitachi Nuclear Energy. "Ini diperlukan karena pemerintah AS dan industri nuklir AS tertinggal," katanya sebagaimana dikutip dari Yahoo Finance di Jakarta, Rabu (17/11/21).

Amerika Serikat telah bersaing dengan China dan Rusia yang juga berharap untuk membangun reaktor canggih dan mengekspornya.

Reaktor canggih ini diharapkan lebih kecil dari yang tradisional dan secara teoritis dibangun di lokasi terpencil. Reaktor Natrium akan berbahan bakar uranium yang diperkaya hingga 20%, tingkat yang jauh lebih tinggi dari bahan bakar saat ini.

Beberapa ahli tenaga nuklir mengatakan bahan bakar yang lebih diperkaya bisa menjadi target yang menarik bagi militan yang ingin membuat senjata nuklir mentah.

Pendukung reaktor tingkat lanjut mengatakan pabrik lebih aman dan menghasilkan lebih sedikit limbah.

Gates awalnya berharap untuk membangun pembangkit nuklir eksperimental di dekat Beijing dengan China National Nuclear Corp milik negara. Tetapi TerraPower terpaksa mencari mitra baru setelah pemerintahan Donald Trump membatasi kesepakatan nuklir dengan China.

Menteri Energi Jennifer Granholm mengatakan pembangkit itu akan memberi harapan bagi kota tempat pembangkit batu bara akan ditutup.

"Komunitas energi yang telah mendukung kami selama beberapa generasi memiliki peluang nyata untuk memberi daya pada masa depan energi bersih kami melalui proyek seperti ini." ujarnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: