Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bukan Ganjar, Jokowi Justru Diuntungkan Banyak Jika Anies Jadi Presiden 2024

Bukan Ganjar, Jokowi Justru Diuntungkan Banyak Jika Anies Jadi Presiden 2024 Kredit Foto: Twitter/Anies Baswedan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pengamat politik Tony Rosyid menilai perseteruan Jokowi-Mega sudah terjadi sejak awal Jokowi jadi presiden 2014. Bermula saat Maruar Sirait akan dilantik oleh Presiden Jokowi menjadi Menteri Pemuda dan Olahraga dan kemudian mendadak harus dibatalkan. Kabarnya, Maruar bukan orang yang direkomendasikan Ketum PDIP.

"Perseteruan Jokowi dan Mega terus terjadi oleh faktor kepentingan yang berbeda. Istilah "petugas partai" tentu mengganggu kewibawaan dan keleluasaan Jokowi sebagai orang nomor satu di Indonesia," kata Tony.

Perseteruan Jokowi-Mega telah banyak mempengaruhi dinamika perpolitikan di negeri ini. Satunya seorang presiden, satunya lagi pimpinan partai pemenang dan terbesar. Otomatis, ini besar pengaruhnya.

"Sementara Jokowi, 2024 akan berakhir jabatannya. Akankah Jokowi "dimaruarkan" oleh PDIP? Artinya tidak diberi peran saat presiden ke-7 ini pensiun?," tandasnya.

Sebagai seorang presiden saat ini, Jokowi punya power. Tapi, kurang lebih dua tahun lagi, power itu tak lagi ada di tangannya. Karena itu, perlu menyiapkan diri saat dan setelah landing.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: