Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Emiten Perkebunan Konglomerat Edwin Soeryadjaya dan Sandiaga Uno Putuskan Jadi Perusahaan Investasi

Emiten Perkebunan Konglomerat Edwin Soeryadjaya dan Sandiaga Uno Putuskan Jadi Perusahaan Investasi Kredit Foto: Ist
Warta Ekonomi, Jakarta -

Perusahaan agro milik konglomerat Edwin Soeryadjaya dan Menteri Sandiaga Uno, PT Provident Agro Tbk (PALM) menjual seluruh kepemilikan sahamnya pada PT Mutiara Agam (MAG), anak perusahaan yang berada di Sumatera Barat senilai Rp354,49 miliar. Pembeli lahan sawit dengan luas lahan tertanam seluas 6.295 hektar itu adalah PT Global Indo Bersaudara (GIB), PT Duta Agro Makmur (Damai), dan PT Lambang Jaya Agroperkasa (LJAP) pihak-pihak yang tidak terafiliasi dengan Perseroan. 

Presiden Direktur PT Provident Agro Tbk, Tri Boewono, menyatakan penjualan MAG sudah mendapat persetujuan pemegang saham independen melalui Rapat Umum Pemegang Saham Independen (RUPSI) pada 9 November 2021. 

Harga Pembelian Saham yang telah diterima secara penuh oleh Perseroan adalah sebesar Rp354,49 miliar berdasarkan nilai perusahaan (enterprise value) sebesar Rp502,5 miliar yang terdiri dari komponen harga pembelian saham dan kewajiban pelunasan utang MAG kepada Perseroan.

“Keputusan PT Provident Agro Tbk melepas MAG merupakan kesempatan yang baik bagi Perseroan, di mana harga yang disepakati dengan pembeli sesuai dengan kondisi anak perusahaan saat ini. Penjualan ini memberikan keuntungan yang optimal bagi kedua belah pihak,” kata Tri Boewono dalam Paparan Publik di Jakarta, Rabu (1/12/2021). 

Baca Juga: Pulihkan Ekonomi Lewat Sektor Parisiwata, Sandiaga Uno: Dilakukan Lewat Inovasi...

Dengan penjualan MAG, Perseroan tidak lagi memiliki kebun sawit sebagai sumber pendapatan. Setelah proses penjualan rampung, PT Provident Agro Tbk berencana akan melakukan perubahan kegiatan usaha sesuai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 17/POJK.04/2020 Tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha.  

Direktur Keuangan PT Provident Agro Tbk, Devin Antonio Ridwan menjelaskan Perseroan sedang mempersiapkan serangkaian proses untuk melakukan perubahan kegiatan usaha. Perseroan juga sedang melakukan kajian terhadap beberapa kegiatan usaha sehubungan rencana perubahan kegiatan usaha tersebut.

“Salah satu target PT Provident Agro Tbk adalah menjadi perusahaan investasi. Saat ini kami terus melakukan kajian secara komprehensif dan mempelajari setiap ketentuan yang menjadi syarat bagi perubahan usaha tersebut. Harapan kami, perubahan usaha ini akan semakin memberikan nilai tambah yang optimal bagi pemegang saham,” kata Devin.

Baca Juga: Nasib Pemegang Saham Hanson Tak Jelas Karena Kasus Jiwasraya, Ombudsman Sarankan Lakukan Ini

Terkait dana hasil penjualan MAG, Devin menjelaskan, ada beberapa alternatif penggunaan dana hasil penjualan, yakni untuk melakukan investasi setelah perubahan kegiatan usaha Perseroan, melakukan pembagian dividen interim maupun final dari Sebagian Saldo Laba Perseroan, atau untuk melakukan Pembelian Kembali saham dari pemegang saham.

“Kami akan melihat setiap peluang bisnis yang memiliki prospek positif secara jangka Panjang, sehingga menciptakan pertumbuhan positif terhadap kinerja Perseroan kedepannya,” ujar Devin.

PT Provident Agro Tbk memiliki investasi dalam instrumen ekuitas di PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) sebanyak 1.386.733.708 lembar saham. Pembelian dilakukan oleh PT Suwarna Arta Mandiri (SAM), yang seluruh sahamnya dimiliki PT Provident Agro Tbk secara langsung maupun tidak langsung dengan saldo pada tanggal 30 September 2021 adalah sebesar Rp3,50 triliun atau Rp.2.520/lembar saham. Hingga per 29 November 2021, harga saham MDKA berada di posisi Rp 3.740.

“Keputusan kami untuk melakukan investasi dalam instrumen ekuitas di MDKA sudah menunjukkan hasil yang positif apabila mengacu kepada naiknya harga saham dibandingkan dengan harga pembelian. Hal ini semakin memotivasi kami untuk melakukan investasi di berbagai perusahaan lainnya yang berpotensi menciptakan keuntungan dan kekuatan fundamental Perseroan dalam jangka panjang,” kata Devin.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: