Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kisah Orang Terkaya: Paul Tudor Jones, Miliarder Investor yang Sukses Menghindar dari Krisis Besar

Kisah Orang Terkaya: Paul Tudor Jones, Miliarder Investor yang Sukses Menghindar dari Krisis Besar Paul tudor jones. | Kredit Foto: Forbes
Warta Ekonomi, Jakarta -

Salah satu orang terkaya dunia ialah Paul Tudor Jones II yang lahir pada 28 September 1954. Ia adalah miliarder Amerika hedge fund manager, konservasionis dan filantropis. Pada tahun 1980, ia mendirikan hedge fund-nya, Tudor Investment Corporation, sebuah perusahaan manajemen aset yang berkantor pusat di Stamford, Connecticut.

Delapan tahun kemudian ia mendirikan Robin Hood Foundation, yang berfokus pada pengentasan kemiskinan.

Jones lulus dari Presbyterian Day School, sebuah sekolah dasar khusus laki-laki, sebelum menghadiri Memphis University School untuk sekolah menengah. Jones kemudian melanjutkan ke University of Virginia di mana dia menjadi juara tinju kelas welter.

Baca Juga: Kisah Orang Terkaya: Terry Gou, Pendiri Perusahaan Foxconn, Rekan Bisnis Apple Inc hingga Sony

Saat di Universitas Virginia, Jones adalah presiden persaudaraan Sigma Alpha Epsilon. Untuk membayar uang sekolah, Jones menulis untuk makalah keluarganya dengan nama samaran Paul Eagle.

Setelah lulus dari University of Virginia dengan gelar di bidang ekonomi pada tahun 1976, Jones menghabiskan waktu singkat bekerja di lantai perdagangan sebagai juru tulis, sebelum mengambil janji sebagai broker untuk EF Hutton & Co.

Di tahun yang sama, Jones diterima untuk melanjutkan sekolah bisnis di Harvard. Namun, tak ia lanjutkan karena ia menyadari bahwa dia sudah berada di tempat terbaik untuk mempelajari keahliannya. Jones pun merasa pergi ke sekolah bisnis tidak akan memberinya keahlian yang dia butuhkan untuk maju dalam karir pilihannya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: