Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ganjar Pasang Badan untuk Korban Pelecehan Seksual di Jateng: Speak Up!

Ganjar Pasang Badan untuk Korban Pelecehan Seksual di Jateng: Speak Up! Kredit Foto: Instagram/Ganjar Pranowo
Warta Ekonomi -

Kasus kekerasan seksual terhadap perempuan di Jawa Tengah harus menjadi perhatian serius. Data organisasi Legal Resource Centre Untuk Keadilan Jender dan HAM (LRC-KJHAM) mencatat, terdapat 80 kasus kekerasan terhadap perempuan. Dari total jumlah korbannya 120 orang, ada 84 orang yang menjadi korban kekerasan seksual.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memberi dukungan penuh kepada korban pelecehan seksual yang berani ‘speak up’ atas apa yang dialaminya. Ganjar berharap, sikapnya ini dibarengi kesadaran seluruh pihak untuk membantu dan memberikan keadilan bagi korban.

Baca Juga: Rancangan Aturan Kekerasan Seksual Masuki Babak Baru

"Bagus, mereka percaya diri dan mengambil resiko ke publik, saya acungi jempol,” kata Ganjar, di kantornya.

Ganjar telah meminta dinas terkait untuk terus memonitor dan mengawal penyelesaian kasus-kasus tersebut. Apalagi Jawa Tengah juga bekerjasama dengan kepolisian. Bahkan ada ruang khusus untuk kasus ini. Namun, kurangnya literasi kepada masyarakat jadi kendala. 

"Yang kurang adalah lebih proaktif menyampaikan kepada masyarakat, kalau kamu mengalami situasi itu cepat lapor ke sini, jangan malu,” imbau Ganjar.

Ia memberi contoh, di beberapa daerah banyak pihak terlibat dalam penyampaian yang lebih masif. Terhadap kasus kekerasan atau pelecehan seksual terhadap anak, ia berharap penanganannya dilakukan secara khusus.

"Ada kejadian di Wonosobo dan ini ke pelajar terus kemudian ramai, teman-temannya membantu diviralkan. Saya bilang hati-hati, jangan sampai kalau diviralkan malah jadi menambah derita korban, jangan sampai mereka tertekan,” jelasnya.

Masyarakat, lanjutnya, harus lebih peduli pada kasus kekerasan dan pelecehan seksual. Ganjar siap pasang badan, jika ada korban yang ingin melapor tapi tidak berani.

"Kepada siapapun untuk cepat melapor kepada kita, agar kemudian tidak ada orang yang tau apalagi korbannya anak-anak, ini mesti kita lindungi,” tegasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: