Tak hanya dari sisi penyaluran dana bergulir, strategi pembiayaan LPDB-KUMKM juga dengan melakukan transformasi bisnis, mulai dari e-proposal, digitalisasi arsip, cash management system, dan juga kerja sama antar Badan Layanan Umum (BLU).
Supomo menambahkan, LPDB-KUMKM juga akan terus melaksanakan program inkubasi melalui Inkubator Wirausaha LPDB-KUMKM yang akan dilaksanakan dengan delapan lembaga inkubator sepanjang tahun 2022.
Baca Juga: Perkuat Ekonomi UMKM, LPDB-KUMKM Duet Bareng Askrindo Syariah
"Kami juga melakukan venture capital approach. Pendekatan ini menjadikan kami tidak hanya memberikan kekuatan permodalan seperti perbankan, tetapi juga melakukan pembiayaan berdasarkan by design atau rencana kerja mitra yang akan dibiayai. Selain itu, LPDB-KUMKM juga masuk ke sisi pendampingan, hingga di fase akhir akan bekerja sama dengan offtaker yang nantinya memberikan kepastian pasar bagi produk-produk anggota koperasi yang menjadi mitra LPDB-KUMKM," papar Supomo.
Model pembiayaan dengan skema venture capital approach ini merupakan bagian dari upaya peningkatan pembiayaan kepada koperasi sektor riil, mulai dari pangan, peternakan, perikanan, dan perkebunan.
"Harapannya, penyaluran dana bergulir di 2022 ini akan makin meningkat, wilayah sebaran penyaluran kami juga akan makin meluas terutama di daerah-daerah yang masih minim penyaluran," kata Supomo.
Pihaknya juga mengharapkan, para pelaku UMKM untuk bergabung dengan koperasi untuk meningkatkan kapasitas usahanya, meningkatkan daya saing, dan juga kemudahan akses permodalan.
"Kami juga mengharapkan agar para pelaku UMKM di seluruh Indonesia dapat bergabung kepada koperasi agar bisa mendapatkan manfaat dari dana bergulir LPDB-KUMKM yang kami salurkan kepada koperasi," tutup Supomo.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum