Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kisah Perusahaan Raksasa: Andalkan Inovasi dan Teknologi, BUMN China Electronics Jadi yang Terbesar

Kisah Perusahaan Raksasa: Andalkan Inovasi dan Teknologi, BUMN China Electronics Jadi yang Terbesar Kredit Foto: China Daily/IC
Warta Ekonomi, Jakarta -

China Electronics Corporation (CEC) adalah perusahaan milik negara yang bergerak sebagai produsen peralatan telekomunikasi terbesar di China. Bisnisnya tersebut mencakup keperluan sipil dan militer.

CEC adalah salah satu dari banyak perusahaan China yang masuk dalam kategori perusahaan raksasa Fortune Global 500. Di tahun 2020, CEC sukses mengumpulkan sekitar 32,44 miliar dolar AS untuk pendapatannya di tahun 2020. Namun pendapatannya turun sekitar 1,8 persen di tahun itu.

Baca Juga: Kisah Perusahaan Raksasa: Hyundai Mobis, Produsen Berdikari untuk Suku Cadang Mobil

Yang lain adalah keuntungan CEC terpaksa merosot hingga 60,7 persen sehingga perusahaan hanya memperoleh sekitar 137,8 juta dolar AS setahun pada 2020. 

Meski demikian, total aset yang dimiliki perusahaan mencapai 47,01 miliar dolar AS tahun itu. Dan peringkatnya dalam Fortune di tahun 2020 hanya merosot sekitar 11 poin dari tahun 2019.

Badan usaha milik China ini berdiri sejak Mei 1989 dengan nama China Electronics. Seiring berjalannya waktu, China Electronics secara resmi menjadi tanggung jawab Kementerian Perindustrian Elektronik yang diberi wewenang lebih lanjut untuk mengoperasikan dan mengelola aset milik negara dari semua perusahaan. 

Memasuki dekade baru, China Electronics menjadi perusahaan milik negara utama yang dikelola langsung oleh pemerintah pusat sejak tahun 2000. Pasalnya, ini adalah perusahaan milik negara terbesar di China yang bergerak di bidang layanan informasi elektronik yang komprehensif.

Dalam perjalanannya, CEC menghadapi reorganisasi dan reintegrasi atas China Great Wall Computer Group pada 2005. Dua tahun kemudian, ia mereorganisasi dan mengintegrasikan 7 perusahaan elektronik di Nanjing, termasuk Panda Electronics Group.

CEC mengakuisisi divisi ponsel Philips pada 2007. Saat itu, divisi Philips memiliki pendapatan tahunan 400 juta euro dan 240 karyawan. CEC menerima hak untuk menjual ponsel di bawah lisensi Philips.

Philips telah memindahkan produksi ponselnya di China pada tahun 2001, ketika produksi, penelitian, dan pengembangan ponsel dilakukan oleh perusahaan patungan Philips dan China Electronics Corporation. Rumania adalah negara pertama di Uni Eropa di mana ponsel tersebut dijual sejak 2013, hingga saat itu ponsel hanya tersedia di negara-negara BRIC (Brasil, Rusia, India, dan Cina).

CEC juga mengakuisisi sejumlah perusahaan kembali, di antaranya TPV Technology, Solomon Systech Limited, China Zenhua Electronics Group Corporation, dan juga China Jinjiang Info Industrial sejak 2010 hingga 2012.

Sementara itu, sebagai gelombang pertama "perusahaan inovatif" di China, CEC telah membentuk sistem inovasi ilmiah dan teknologi yang lengkap dan lembaga litbang tiga tingkat yang mencakup lembaga penelitian tingkat nasional, lembaga penelitian teknologi profesional kelompok, dan pusat teknologi perusahaan.

Saat ini, CEC memiliki 9 pusat teknologi perusahaan yang diakui secara nasional, 11 pusat penelitian teknik nasional (laboratorium teknik dan pusat penelitian teknologi teknik), 6 perusahaan demonstrasi inovasi nasional, 1 pusat desain industri nasional, 12 stasiun kerja pascadoktoral dan 70 pusat teknologi tingkat provinsi dan kementerian.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Muhammad Syahrianto
Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: