Hasil Analisa para ahli nasional dan internasional mengemukakan harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) akan tetap tinggi hingga Semester I – 2022. Namun perlu diwaspadai bahwa harga CPO berpotensi melemah akibat produksi minyak nabati global yang diperkirakan meningkat.
Meningkatnya harga CPO hingga ke level tertinggi RM5.900/ton dan RM6.000/ton terjadi akibat adanya sentimen ketatnya pasokan minyak nabati dan meningkatnya harga minyak mentah. Analis Affin Hwang Capital, Nadia Aquidah, seperti dilansir dalam laman InfoSAWIT.com pada Rabu (9/3/2022) mengungkapkan, penurunan pajak impor CPO di India ditambah dengan kebijakan pemerintah Indonesia yang mengatur ekspor minyak sawit juga memiliki andil penyebab harga CPO tetap tinggi.
Baca Juga: Harga Minyak Dunia Meroket, Bagaimana Harga CPO?
Lebih lanjut disampaikan Nadia, masih banyak ketidakpastian di sisi penawaran dan permintaan global yang dapat menentukan waktu dan besarnya perubahan harga CPO dalam beberapa bulan mendatang.
Nadia mencatat beberapa faktor yang bisa menentukan harga CPO naik atau justru melemah diantaranya yakni adanya permintaan yang lebih kuat/lebih lemah dari perkiraan serta produksi yang lebih rendah/lebih tinggi dari perkiraan yang mempengaruhi harga minyak nabati.
Tidak hanya itu, ekspor produk minyak sawit yang lebih kuat/lebih lemah dari perkiraan, produksi biodiesel yang lebih kuat/lemah dari perkiraan terutama di Indonesia dan Malaysia, hingga adanya perubahan kebijakan serta struktur pajak.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Alfi Dinilhaq
Tag Terkait: