Kisah Perusahaan Raksasa: Inditex, Produsen dan Peritel Mode dengan Pertumbuhan Tercepat di Dunia
Inditex menjadi kelas atas pada tahun 1991 ketika membeli 65 persen grup Massimo Dutti. Inditex mengambil kendali penuh Massimo Dutti pada tahun 1995 dan mulai membangunnya menjadi rantai hampir 300 toko di 23 negara.
Sementara Massimo Dutti menarik pasar mode pria dan wanita yang lebih canggih, perusahaan menargetkan pasar wanita muda pada tahun 1998 dengan penciptaan format baru, Bershka. Rantai ritel itu dengan cepat berkembang menjadi jaringan lebih dari 200 toko yang beroperasi di 11 negara.
Baca Juga: Kisah Perusahaan Raksasa: Abbott, Farmasi Tertua dan Tersukses di Amerika
Inditex pindah ke kantor pusat perusahaan yang baru di Arteixo, di luar A Coruna pada tahun 2000. Pada tahun 2002, perusahaan mulai membangun pusat logistik canggih di Zaragoza. Pada saat yang sama, Inditex terus menambah jajaran pasar internasionalnya, membuka toko di Luksemburg, Islandia, Irlandia, Yordania, dan Puerto Riko pada tahun 2001; Swiss, Finlandia, El Salvador, dan Singapura pada tahun 2002; dan Hong Kong pada tahun 2003.
Pada pertengahan 2004, operasi global Inditex mencakup lebih dari 2.000 toko, dan penjualannya telah mendekati 4,6 miliar euro (5,1 miliar dolar AS), menjadikannya salah satu pengecer pakaian terkemuka di dunia.
Pada 2019, Inditex adalah pengecer mode terbesar di dunia berdasarkan pendapatan.
Pendapatan perusahaan turun 18 persen menjadi 1,85 miliar dolar AS pada kuartal terakhir 2020, terutama karena penurunan penjualan ritel akibat pandemi virus corona. Saham Inditex turun 12 persen sepanjang tahun ini.
Pada Mei 2021, Inditex mengatakan bahwa semua tokonya di Venezuela akan ditutup karena akan meninjau perjanjiannya dengan mitra lokalnya Phoenix World Trade.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Muhammad Syahrianto
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: