Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

BPDPKS Promosikan Sawit dan Demo Pembuatan Coklat Sawit ke Guru dan Siswa di Jawa Timur

BPDPKS Promosikan Sawit dan Demo Pembuatan Coklat Sawit ke Guru dan Siswa di Jawa Timur Kredit Foto: Ellisa Agri Elfadina

Wahid juga mengajak Insan Pendidikan di Provinsi Jawa Timur untuk mendalami, mengembangkan, hingga menganalisis bahwa sektor industri perkebunan kelapa sawit merupakan objek pekerjaan yang sangat menguntungkan. 

Hadir dalam kegiatan tersebut, Kepala Divisi Komunikasi dan Media Sosial DPP APKASINDO, Maria Goldameir Mektania menyampaikan, dari 6,72 juta hektar kebun sawit yang dikelola petani Indonesia, sekitar 86 persen diusahakan petani swadaya dan 14 persen sisanya merupakan petani plasma. 

Baca Juga: Mantap! Minyak Sawit Jadi Pilihan Kredibel Penuhi Kebutuhan Nutrisi Sehat dan Sustainable!

Sebagai petani sawit generasi kedua, Goldameir menyampaikan, “Dengan perkembangan yang ada, dari tahun 2000-an, harga tandan buah segar (TBS) berkembang pesat, yang tadinya di bawah Rp1.000 per kg, sekarang bisa sampai Rp3.000 per kg. Dari sinilah kami bisa mengenyam Pendidikan tinggi sampai ke luar negeri”. 

Lebih lanjut disampaikan Goldameir, sejak tahun 2000, sektor industri perkebunan sawit telah berkontribusi membantu 10 juta orang lepas dari garis kemiskinan. “Kabupaten yang memiliki perkebunan sawit, itu tetap mengalami perkembangan,” kata Goldameir. 

Tidak hanya itu, dalam rangka memupuk jiwa kewirausahaan para siswa, dalam kegiatan ini juga dilakukan demo produksi coklat dan sabun berbahan minyak sawit. Demo dipraktekkan oleh Hendy Firmanto dari Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia yang berlokasi di Jember.

Meskipun berkontribusi besar terhadap kehidupan masyarakat dunia dan perekonomian nasional, kelapa sawit masih saja menghadapi banyak tantangan. Selain persaingan ekonomi global, maraknya isu-isu negatif dan belum dipahaminya manfaat kelapa sawit secara menyeluruh menjadi tantangan yang harus segera diselesaikan di dalam negeri. Tidak hanya berdampak pada munculnya persepsi negatif di masyarakat awam, stigma negatif sawit ini secara terstruktur juga menyasar generasi muda dan peserta didik di sekolah.

Baca Juga: Waduh! Sikap India Ini Berpotensi Picu Kenaikan Harga Sawit Dunia

Dalam kegiatan ini, sebagai upaya menyampaikan fakta objektif tentang kelapa sawit, BPDPKS juga menghadirkan narasumber dari praktisi kelapa sawit yaitu Plt. Direktur Kemitraan BPDPKS Kabul Wijayanto, Bidang Sustainability Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Bandung Sahari, CSR Officer PT Sinarmas Agribusiness and Food Donni Indra, serta Ketua Bidang Pemasaran dan Promosi Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (APROBI) Irma Rachmania. 

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: