Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Terus Menurun, Kepuasan Publik ke Pemerintah Makin Rendah

Terus Menurun, Kepuasan Publik ke Pemerintah Makin Rendah Kredit Foto: Instagram/Joko Widodo

Sementara di lembaga surveinya Burhan, sudah di bawah 60 persen yang artinya sudah lampu kuning. "Batas psikologis kepuasan publik," jelas peneliti IPI, Bawono Kumoro, ketika dikonfirmasi.

Lalu apa penyebab anjloknya tingkat kepuasan publik pada kinerja Jokowi? Dalam survei IPI disebutkan, penyebabnya didominasi oleh harga-harga kebutuhan pokok yang meningkat, yakni 38,9 persen. Alasan kedua, yakni sekitar 9,7 persen menyebutkan karena kurang berpihak kepada rakyat kecil. 

Sebanyak 8 persen lainnya karena pemberian bantuan yang tidak merata atau tidak tepat sasaran, lalu ketimpangan pendapatan (5,7 persen) dan lapangan kerja atau pengangguran (5,2 persen). Sisanya, yakni 5 alasan lain masing-masing di bawah 5 persen.

Parahnya lagi, 67,9 persen responden merasa pemerintah telah gagal, karena tidak dapat memberikan jaminan tersedianya stok minyak goreng, dan harganya kini telah melambung tinggi.

Burhan membuka kemungkinan, persepsi publik saat ini sudah berubah setelah empat tersangka kasus dugaan korupsi izin ekspor Crude Palm Oil (CPO) ditangkap oleh Kejagung. Sebab, survei itu dilakukan pada periode 14-19 April 2022. Sebelum penangkapan itu dilakukan.

“Hasilnya bisa beda karena pemerintah mencoba melakukan pendekatan yang lebih keras, termasuk menyetop ekspor dan menangkap sebagian dari mereka yang dianggap mafia minyak goreng,” jelasnya.

Meskipun demikian, ada 65,2 persen masyarakat saat itu percaya pemerintah mampu mengungkap dugaan adanya mafia minyak goreng. Ada 83,7 persen responden mengaku turut merasakan dampak dari kelangkaan dan melambungnya harga minyak goreng sejak awal tahun ini. “Kita sering mengalami kelangkaan beberapa barang, tapi tidak ada yang semasif ini,” tutur Burhan.

Perlu diketahui, survei IPI yang digelar pada 14-19 April 2022 ini dilakukan dengan menggunakan metode wawancara tatap muka. Populasi survei adalah seluruh warga Indonesai yang memiliki hak pilih, yaitu mereka yang berusia di atas 17 tahun atau sudah menikah. 

Adapun pemilihan sampel, dilakukan menggunakan metode multistage random sampling dengan jumlah 1.220 sampel. Kemudian, margin of error sebesar 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Partai koalisi pendukung pemerintah ikut angkat bicara merespons merosotnya tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Jokowi. 

Salah satunya PDIP. Partai yang dalam survei Burhan juga disebutkan ikut menerima imbas dari penurunan tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintah tersebut. Elektabilitas Banteng turun menjadi 23,7 persen dari sebelumnya berada di angka 26,8 persen. 

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Adrial Akbar

Bagikan Artikel: