Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menilai, program PNM Mekaar dirasa sangat membantu ibu-ibu di pedesaan. Pasalnya, hingga saat ini terdapat 12,7 juta ibu-ibu yang bergabung dalam program Mekaar dengan total pembiayaan hingga Rp46,7 triliun pada 2021 dan akan terus didorong hingga 14,9 juta di seluruh Indonesia.
Dengan besarnya jumlah nasabah dan pembiayaan yang disalurkan program tersebut, Erick bercita-cita jumlah nasabah Mekaar bisa terus meningkat hingga 20 juta orang.
Baca Juga: 23 Ribu Nasabah PNM Mekaar Ikuti Pelatihan Literasi Keuangan
"Satu ibu nasabah Mekaar bisa mempekerjakan satu hingga dua orang. Selama Covid ada penambahan 7,1 juta orang. Artinya, ketika di kota-kota besar melepaskan pegawai, ibu-ibu di desa membuka lapangan kerja sampai 7,1 juta orang," ujar Erick dalam keterangan tertulis yang diterima, Jumat (13/5/2022).
Erick mengatakan, BUMN telah menyalurkan bantuan pembiayaan sebanyak Rp341 miliar untuk 96.268 nasabah Mekaar di Majalengka pada 2021 dan Rp157 miliar kepada 38.680 nasabah Mekaar di Majalengka pada 2022.
"Saya berharap ibu-ibu di Majalengka bisa ikut bergabung dalam program Mekaar karena saya tahu di Majalengka ini 36 persen masyarakatnya menganggur. Artinya, pembukaan lapangan kerja menjadi kunci utama," ujar Erick.
Menurutnya, ibu-ibu di Majalengka memiliki potensi yang tidak kalah hebat dengan daerah lain. Terlebih, dengan adanya kampung kreatif yang mampu menelurkan sejumlah produk menarik khas Majalengka.
Program Mekaar, menurut Erick, bukan tercipta hanya karena dirinya tengah menjabat sebagai Menteri BUMN. Erick menilai, program ini akan terus berjalan meski dirinya nanti tak lagi menjadi orang nomor satu di BUMN.
"Kalau ini tidak mungkin berhenti karena programnya di seluruh Indonesia yang jumlahnya sudah 12,7 juta. Bahkan, sekarang sedang kita dorong menjadi 14,9 juta orang dan cita-citanya 20 juta orang. Jadi, program ini bukan karena saya jadi menteri karena tidak mungkin ketika sudah tidak menjadi menteri lalu yang 12,7 juta nasabah diberhentikan," ujarnya.
Selain itu, Erick mengungkapkan bahwa BUMN juga telah bekerja sama dengan PBNU dalam membangun 250 Badan Usaha Milik Nahdlatul Ulama (BUMNU). Erick juga menyebut sudah ada 4.923 outlet Pertashop yang beroperasi di seluruh Indonesia hingga 31 Maret 2022 dan 10 Pertashop di antaranya berada di Majalengka.
"Kita sudah tanda tangan di Madura, kita untuk pertama kali akan membuka supermarket pangan pada akhir tahun," ungkapnya.
Selain itu, Erick juga mengajak para petani Majalengka bergabung dalam sebuah ekosistem pertanian yang terintegrasi dalam program Makmur. Erick mengatakan, terdapat 1.408 petani di Majalengka dengan luas lahan sebesar 4.340 hektare bergabung dalam program Makmur per 31 Maret 2022.
"Program Makmur menjadi upaya kita menciptakan ekosistem dengan memberikan bantuan pembiayaan, pendampingan, menciptakan akses pasar, yang ujungnya dapat meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani," tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Puri Mei Setyaningrum