Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pemimpin Asia Sepakat Pererat Hubungan, Ini Faktor-faktor Penyebabnya

Pemimpin Asia Sepakat Pererat Hubungan, Ini Faktor-faktor Penyebabnya Kredit Foto: AP Photo/Aijaz Rahi

Dalam pembicaraannya dengan PM Jepang Fumio Kishida, keduanya sepakat untuk semakin menguatkan kemitraan ekonomi, meningkatkan perdagangan dan investasi, memperluas akses pasar, serta mengatasi hambatan perdagangan terutama ekspor produk pertanian dan perikanan Indonesia.

Langkah selanjutnya adalah meningkatkan kerja sama dalam kerangka ASEAN. Jokowi lantas menyinggung soal perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Kawasan atau Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP).

Baca Juga: Di Swiss John Riady Bahas Ekonomi Digital: Dominasi Asean Semakin Besar, Indonesia Harus Siap

Jokowi mengatakan, RCEP yang telah disetujui dua tahun lalu perlu untuk segera diimplementasikan untuk memperkuat integrasi ekonomi kawasan yang saling menguntungkan. 

"Implementasi RCEP berpotensi meningkatkan perdagangan kawasan 10 persen dalam 5 tahun ke depan dan berkontribusi 187 miliar dolar AS pada PDB kawasan,” jelas Jokowi.

Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong mengingatkan negara-negara Asia untuk mengantisipasi terjadinya perpecahan di kawasan. Negara-negara harus bisa bekerja sama dalam mencegah munculnya konflik. 

“Seperti yang kita lihat di Eropa, segala sesuatunya bisa salah dan konflik bisa pecah. Perang di Asia adalah skenario yang tidak bisa kita kesampingkan,” kata PM Lee saat berpidato di forum the Future of Asia, seperti dilansir laman the Strait Times. 

PM Lee kemudian mengajak negara-negara Asia untuk memaksimalkan peluang untuk bekerja dan tumbuh bersama. "Juga meminimalkan risiko ketegangan yang memburuk menjadi permusuhan," katanya.

PM Malaysia Datuk Seri Ismail Sabri Yaakob mengutarakan komitmen yang sama. Ismail mengatakan, negara-negara Asia harus terus memperkuat integrasi ekonomi regional, memperkuat kerja sama, hingga bersinergi dalam mengatasi tantangan perubahan iklim.

“Hal-hal inilah yang dapat menjadi perhatian dalam menawarkan solusi terhadap isu-isu global dan sekaligus meningkatkan kerja sama multilateral antar negara-negara di Asia,” kata Ismail dikutip dari laman the Star.

Ia juga mendesak para pembuat kebijakan serta para pemimpin bisnis di Asia untuk meningkatkan kerja sama regional guna memastikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: