Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kisah Perusahaan Raksasa: Chubu Electric Si Nomor 3 dari 10 Penyedia Tenaga Listrik Jepang

Kisah Perusahaan Raksasa: Chubu Electric Si Nomor 3 dari 10 Penyedia Tenaga Listrik Jepang Chubu Electric Power. | Kredit Foto: Chuden.co.jp
Warta Ekonomi, Jakarta -

Chubu Electric Power atau disingkat menjadi Chuden adalah penyedia tenaga listrik untuk wilayah Chubu tengah, di Pulau Honshu, Jepang. Chuden menempati urutan ketiga di antara utilitas listrik terbesar di Jepang dalam hal kapasitas pembangkit listrik, energi listrik yang dijual, dan pendapatan tahunan. 

Meski cakupannya hanya regional di Jepang, Chuden mampu bersaing secara nasional, bahkan di tingkat internasional. Buktinya, Chuden mampu mencatatkan namanya dalam Fortune Global 500 tahun 2020 sebagai salah satu perusahaan raksasa berdasarkan total pendapatannya.

Baca Juga: Kisah Perusahaan Raksasa: Danone, Populer Sebagai Salah Satu Pengolahan Makanan Terbesar di Dunia

Di tahun tersebut, Chuden mengumpulkan 28,20 miliar dolar AS sebagai total pendapatannya. Sementara profitnya tahun itu sebesar 1,5 miliar dolar AS, dengan pertumbuhan dari tahun sebelumnya 109,9 persen.

Menurut laman Reference for Business, Chuden didirikan pada Mei 1951, beberapa bulan sebelum Konstitusi Jepang diumumkan dan tahun sebelum pendudukan AS berakhir. Itu adalah salah satu dari sembilan perusahaan yang dibentuk pada saat yang sama sebagai bagian dari restrukturisasi industri energi Jepang setelah Perang Dunia II.

Sebagai pengakuan atas sifat publik utilitas tenaga listrik, tarif dan faktor -faktor penting lainnya berada di bawah pengawasan Kementerian Perdagangan dan Industri Internasional (MITI), meskipun industri itu sendiri bersifat pribadi.

Pada saat pembentukannya, Chubu Electric diberi tanggung jawab untuk memasok listrik ke Aichi, Gifu, Mie, dan Prefektur Nagano, serta bagian prefektur Shizuoka di sebelah barat Sungai Fuji. Ekuitas pemegang sahamnya adalah 29,4 miliar yen Jepang, dan kapasitas pembangkitnya adalah 1,03 juta kW. Namun, segera muncul bahwa kapasitas ini tidak memadai.

Karena usia peralatan perusahaan, yang telah diwarisi dari restrukturisasi, kapasitas pembangkit sebenarnya sebenarnya hanya 600.000-700.000 kW.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Muhammad Syahrianto
Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: