Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

WHO: Homoseksual di Inggris Banyak Terserang Cacar Monyet

WHO: Homoseksual di Inggris Banyak Terserang Cacar Monyet Kredit Foto: Reuters/Denis Balibouse
Warta Ekonomi, London -

Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) pada 7 Juni mencatat 18 kasus cacar monyet di Inggris dan satu kasus di Skotlandia, sehingga jumlah total kasus yang dikonfirmasi menjadi 321.

Menurut data yang dirilis oleh UKHSA, lebih dari setengah kasus yang tercatat di Inggris ditemukan pada pria yang diidentifikasi sebagai homoseksual atau biseksual.  

Baca Juga: Kata WHO 29 Negara Diserang 1.000 Kasus Cacar Monyet, Ada Laporan Orang Tewas?

Dari 190 kasus yang tercatat pada 6-31 Mei, sebanyak 111 kasus adalah laki-laki yang diidentifikasi sebagai homoseksual atau biseksual. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan, ada risiko “nyata” bahwa cacar monyet menjadi berkembang di negara-negara non-endemik.

Direktur Jenderal WHO, Tedros Ghebreyesus, mengatakan, saat ini WHO menerima laporan lebih dari 1.000 kasus cacar monyet yang dikonfirmasi dari 29 negara non endemik. 

Tedros menambahkan, penularan kasus cacar monyet awalnya dilaporkan antara pria yang berhubungan seksual dengan sesama pria atau homoseksual. Namun kini, beberapa negara melaporkan penularan cacar monyet di komunitas dan beberapa kasus dialami oleh wanita.

“Kasus yang telah dilaporkan, tidak hanya terjadi di antara pria yang berhubungan seks dengan pria. Beberapa negara sekarang mulai melaporkan kasus penularan komunitas, termasuk beberapa kasus pada wanita,” kata Tedros, dilansir Anadolu Agency, Jumat (10/6/2022).

Tedros mengatakan, penyebaran penyakit ke beberapa negara non-endemik menunjukkan bahwa, ada penularan yang tidak terdeteksi untuk beberapa waktu.

Tedros mengatakan, sejauh ini tidak ada kematian yang dilaporkan dalam wabah tersebut. Dia menambahkan, WHO tidak merekomendasikan vaksinasi massal terhadap cacar monyet. 

"Risiko cacar monyet yang berkembang di negara-negara non-endemik adalah nyata,” ujar Tedros.

Tedros mengatakan, virus cacar telah beredar di Afrika selama beberapa dekade. Tahun ini Afrika mencatat dengan lebih dari 1.400 kasus yang dicurigai dan 66 kematian terkait cacar monyet.

“Ini adalah cerminan yang disayangkan bahwa, komunitas internasional baru sekarang memperhatikan cacar monyet karena telah muncul di negara-negara berpenghasilan tinggi,” ujar Tedros.

Otoritas kesehatan Inggris menyarankan isolasi mandiri bagi penderita cacar monyet. Langkah ini diambil untuk mencegah penularan lebih lanjut di seluruh komunitas.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: