Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kisah Perusahaan Raksasa: Koc Holding, Konglomerat Berbagai Bisnis Milik Keluarga Terkaya di Turki

Kisah Perusahaan Raksasa: Koc Holding, Konglomerat Berbagai Bisnis Milik Keluarga Terkaya di Turki Koc Holding. | Kredit Foto: ADBA Istanbul
Warta Ekonomi, Jakarta -

Koc Holding AS, diucapkan "coach", adalah konglomerat industri terbesar di Turki. Perusahaan terlibat dalam berbagai bisnis, termasuk otomotif, supermarket, peralatan, dan energi, serta perbankan, konstruksi, produksi makanan, dan perhotelan.

Koc adalah satu-satunya perusahaan di negara ini yang terdaftar di Fortune Global 500. Tahun 2020, perusahaan mengantongi keuntungan 773 juta dolar AS namun mengalami penurunan dari 2019 sekitar 32,3 persen. 

Baca Juga: Kisah Perusahaan Raksasa: Jagoan Kereta Api, JR East Unggul di Jepang, Besar di Dunia

Sementara sebagai salah satu perusahaan raksasa berdasarkan pendapatannya, total revenue Koc pada 2020 adalah 27 miliar dolar AS, namun sayang lagi-lagi mengalami penurunan 8,6 persen. Alhasil di tahun tersebut Koc berada di peringkat 471, turun 48 poin dari tahun sebelumnya.

Pendiri grup perusahaan Koc adalah Vehbi Koc, pengusaha Turki pertama yang menjadi terkenal secara nasional. Dikenal sebagai filantropis yang murah hati, dia juga bertanggung jawab untuk memperkenalkan sejumlah praktik bisnis Barat modern ke Turki. Mereka adalah pedagang dan pengusaha sukses, pekerjaan yang tidak disukai oleh orang Muslim Turki.

Pada tahun 1917 Vehbi Koc meyakinkan ayahnya, seorang sarjana sastra, untuk membantunya mendirikan toko kelontong kecil di Ankara. Meskipun dia baru berusia 16 tahun, Koc menyadari bahwa perdagangan adalah satu-satunya cara untuk menjadi kaya bagi orang seperti dirinya. Dia mengejar perdagangannya dengan rajin dan menanggung kesulitan ekonomi dari Perang Dunia I dan runtuhnya Kekaisaran Ottoman yang berusia 600 tahun.

Ketika Turki menjadi republik pada tahun 1923, Presiden Kemal Ataturk memindahkan ibu kota negara dari Istanbul ke Ankara. Koc memasuki lini bisnis baru dalam konstruksi dan perlengkapan bangunan, dan kemudian memenangkan kontrak bergengsi untuk menggantikan atap parlemen Turki ketika yang lama tertiup angin kencang.

Vehbi Koc bekerja tanpa lelah, seringkali lebih dari 16 jam sehari. Meskipun ia menjadi jutawan pada usia 26, ia terus menunjukkan dedikasi yang tidak biasa. Selama delapan bulan selama tahun 1930 ia bekerja di lokasi konstruksi untuk memastikan bahwa proyek rumah sakit selesai sesuai jadwal.

Pada tahun 1928, ketika perusahaan terus melakukan diversifikasi, Koc menjadi agen lokal untuk Ford Motor Company dan mendirikan beberapa dealer Ford di seluruh negeri. Koc menandatangani perjanjian eksklusif dengan Mobil Oil Company pada tahun 1931 untuk mencari minyak di Turki, dan pada tahun 1940 telah mendapatkan hak impor dan distribusi eksklusif Turki untuk berbagai produk Eropa dan Amerika, termasuk mobil Ford dan Socony Vacuums. Selama periode ini kantor pusat perusahaan dipindahkan ke kota pelabuhan Istanbul sehingga operasi perdagangan dapat lebih diawasi.

Keuntungan perusahaan diinvestasikan kembali secara besar-besaran, membantu menjadikan tahun 1950-an sebagai periode pertumbuhan yang mengesankan. Koc menjadi berafiliasi dengan Perusahaan Karet AS dan Siemens, dan pada tahun 1955 membeli furnitur baja kecil dan produsen peralatan rumah yang disebut Arcelik (bahasa Turki untuk "baja murni").

Pada tahun 1963 Vehbi Koc mendirikan perusahaan induk untuk kepentingan bisnisnya yang beragam. Koc Holding didirikan sebagai anonim ;alsirket (bentuk pendirian Turki) dan ditunjuk sebagai organ koordinasi untuk 28 perusahaan yang terdiri dari grup Koc.

Pada tahun 1966 perusahaan melakukan penawaran saham publik pertama. Infus modal swasta semakin meningkatkan kapitalisasi perusahaan dan memungkinkan ekspansi yang lebih besar lagi.

Selama periode ini kelompok Koc terus mengalami masalah dengan mata uang asing. Sebagai importir bersih, ia tidak dapat memenuhi kebutuhan devisanya. Untuk memenuhi kewajibannya kepada pemasok asing, perusahaan Koc terpaksa menguras devisa dari rekening pemerintah. Pada waktunya, ini menjadi tanggung jawab politik yang cukup besar. Sekali lagi Koc mulai menjajaki opsi-opsi yang memungkinkannya menggantikan produk-produk yang diproduksi di dalam negeri dengan yang diimpor.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Muhammad Syahrianto
Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: