Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Harga CPO di Pekan I Juli 2022 Mengalami Penurunan, Ternyata Gara-gara Ini

Harga CPO di Pekan I Juli 2022 Mengalami Penurunan, Ternyata Gara-gara Ini Kredit Foto: Agus Aryanto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) tercatat mengalami penurunan 11,7 persen sepanjang pekan lalu. Data Investing pada Jumat (8/7/2022) menunjukkan kontrak CPO c3 Malaysia ditutup naik 0,41 persen pada level MYR4.157 per MT. Jika dihitung sejak level tertingginya pada 9 Maret 2022 di MYR7.268 per MT, maka harganya telah anjlok hingga 42,8 persen.

Penurunan harga minyak sawit tersebut terjadi seiring dengan melimpahnya produksi dan stok. Pemerintah Indonesia terus menggenjot perusahaan untuk memaksimalkan ekspor dengan harapan tangki-tangki minyak dapat tersalurkan. 

Baca Juga: Ada Ketimpangan Harga Jual Migor dengan CPO, PKS Langsung Mendesak Pemerintah Lakukan Ini

Pada awal Juli, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan bahwa perusahaan yang telah memenuhi penjualan dalam negeri dapat mengekspor 7 kali lipat jumlah penjualan domestik yang mulai berlaku pada 1 Juli.

Dikutip dari Reuters, Selasa (12/7/2022), tingginya stok telah membebani harga tandan buah segar (TBS), yang menuai kritik dari petani di tengah puncak musim panen. Meskipun tengah aktif mendorong ekspor, Indonesia akan meningkatkan konsumsi dalam negeri melalui peningkatan campuran biodiesel dari B30 menjadi B35.

Pejabat senior Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Dadan Kusdiana menuturkan, kebijakan tersebut akan diberlakukan mulai 20 Juli 2022. 

Baca Juga: Levy Ekspor CPO Harus Dihapuskan, Jika Tidak Krisis Ekonomi Tinggal Tunggu Waktu

Dari sisi permintaan, India, sebagai salah satu konsumen CPO terbesar dunia menyatakan tetap membutuhkan pasokan dari Indonesia di tengah persaingan minyak nabati sejenis.

"Kapal tanker minyak sawit dari Malaysia dan Indonesia membutuhkan waktu 8-10 hari untuk tiba di India. Demikian pula minyak kedelai dari Argentina dan Brazil adalah 40-45 hari. Mengingat penurunan harga minyak sawit internasional, dan lebih sedikit waktu untuk membawa kargo, wajar jika harga minyak sawit menjadi lebih murah terlebih dahulu sebelum minyak lainnya," kata Direktur Eksekutif Solvent Extractors' Association of India (SEA), BV Mehta, dilansir dari laman Reuters pada Selasa (12/7/2022). 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: