Rapat Koordinasi Penurunan Stunting Libatkan Banyak Pihak, BKKBN Beberkan Permasalahan di Lapangan
Kedua, lanjut Hasto, peningkatan komunikasi perubahan perilaku dan pemberdayaan masyarakat. Hasto menilai, langkah kedua sudah dilakukan melalui penguatan media center, launching pendampingan dan konseling, sosialisasi, dan visit media gathering.
Kemudian ketiga, Hasto mengatakan bahwa konvergensi intervensi spesifik dan intervensi sensitif di kementerian dan Lembaga, pemerintah provinsi, kabupaten/kota, dan pemerintah desa juga penting dalam percepatan penurunan stunting.
Baca Juga: Gandeng Dompet Dhuafa dan Kimia Farma, BKKBN Godok Program Bidan Inspiratif, Simak!
"Pilar keempat adalah peningkatan ketahanan pangan dan gizi pada tingkat individu, keluarga, dan masyarakat. Pilar kelima penguatan dan pengembangan sistem, data, informasi, riset, dan inovasi," paparnya.
Hasto mengaku bahwa lima langkah tersebut sudah dijalankan pihaknya untuk mempercepat penurunan stunting di Indonesia sesuai dengan target nasional yakni 14 persen pada tahun 2030.
Baca Juga: 4 Poin Penting dalam Inpres 2022, BKKBN: Kami Ingin Keluarga Indonesia Berkualitas
Sementara itu, menanggapi permasalahan yang terjadi pada rendahnya penyerapan anggaran BOKB, Pejabat Sekretariat Wakil Presiden Suprayoga mengatakan bahwa pihaknya akan segera menindaklanjuti temuan tersebut.
"Kami akan tindaklanjuti sesegera mungkin. Besok sudah terbit (surat). Kami juga akan melakukan pertemuan virtual dengan para kepala daerah," kata Teguh.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Andi Hidayat
Editor: Ayu Almas