PT PLN (Persero) berkomitmen melakukan transisi energi bersih di Indonesia dengan mengintensifkan subtitusi batu bara pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) ke biomassa.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyebut substitusi bahan bakar batu bara ke biomassa ini adalah proyek yang strategis. Selain bisa mengurangi ketergantungan atas batu bara yang merupakan energi fosil, langkah ini menjadi salah satu cara untuk menurunkan emisi karbon sebelum PLN mempensiunkan PLTU pada 2050 mendatang.
Menurutnya, dengan co-firing biomassa PLN bisa mendapatkan energi bersih dengan peningkatan biaya yang minimal.
Baca Juga: PLN Terapkan Listrik Tanpa Kedip di Perhelatan Internasional ASEAN Para Games 2022
"Melalui teknologi co-firing ini, PLN bisa mendapatkan beberapa manfaat sekaligus. Menekan emisi karbon yang dihasilkan oleh PLTU, meningkatkan bauran energi, serta memaksimalkan potensi PLTU yang ada sebelum akhirnya benar-benar pensiun dini," ujar Darmawan dalam keterangan tertulis yang diterima, Selasa (19/7/2022).
Darmawan mengatakan, target bauran 23 persen di 2025 akan dicapai dengan memanfaatkan sumber daya lokal. Menurutnya, rantai pasokan bahan bakar biomassa akan mengoptimalkan lahan-lahan tandus dan pengolahan sampah. Sehingga dalam prosesnya akan menciptakan lapangan kerja sekaligus menopang pertumbuhan ekonomi.
"Program co-firing biomassa ini spesial karena berbasis kerakyatan. PLN bersinergi dengan kampus, komunitas, lembaga sosial, BUMN lain, dan ratusan ribu masyarakat sebagai bagian kekuatan untuk menegakkan energi bersih dalam rangka transisi energi," ujarnya.
Untuk itu, ia mengajak masyarakat untuk turut serta dalam rantai pasok co-firing biomassa. Keterlibatan masyarakat dalam pembuatan hutan energi serta pengelolaan sampah rumah tangga menjadi biomassa bisa menjadi titik pertumbuhan ekonomi baru.
"Karena kebutuhannya sangat besar, 450 ribu ton tahun ini dan 2,2 juta ton di tahun depan. Harapannya, semua itu bisa disediakan oleh rakyat dan dampaknya akan kembali kepada rakyat," ungkapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti