Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Inflasi Sampai Akhir Tahun Diperkirakan Masih di Bawah 5%, Pemerintah Tahan Kenaikan BBM?

Inflasi Sampai Akhir Tahun Diperkirakan Masih di Bawah 5%, Pemerintah Tahan Kenaikan BBM? Kredit Foto: Antara/Rony Muharrman
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara menyampaikan saat ini pemerintah tengah mengontrol kenaikan inflasi yang masih di bawah 5 persen. Ia berharap, pada tahun 2022 inflasi Indonesia berada di kisaran 4,5 hingga 4,8 persen.

"Inflasi, dia naik juga, tetapi kenaikan inflasi kita itu terkontrol, masih di bawah 5%," kata Suahasil dalam Sidang Pleno ISEI XXII dan Seminar Nasional 2022, Rabu (24/8/2022).

Baca Juga: Inflasi Sudah Diatas Target Nasional, Kota Depok Ambil Langkah Antisipatif

Upaya pemerintah dalam menjaga inflasi, Suahasil mengungkapkan saat ini Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) menjaga inflasi, dengan menjaga agar harga energi tidak naik terlalu cepat.

"Caranya, APBN yang bayar harga energi yang harusnya naik, tapi sekarang belum naik. Kalau tidak maka harga BBM itu sudah naik ketika harga internasioalnya naik. Harga internasional (BBM) itu naik sudah dari beberapa bulan yang lalu," jelasnya.

Adapun, pada tahun ini pemerintah telah mengalokasikan anggaran subsidi energi sebesar Rp502,4 triliun, dari sebelumnya yang hanya Rp152,5 triliun. Hal ini menandakan adanya kenaikan anggaran tiga kali lipat yang direncanakan dalam APBN 2022.

Oleh karena itu, pemerintah berharap agar pertumbuhan ekonomi tahun ini dapat tumbuh di atas 5 persen. Suahasil optimis target tersebut dapat dicapai karena dalam dua kuartal pertama tahun 2022 mampu tumbuh di atas 5 persen.

Baca Juga: Isu BBM Naik Sampai Korupsi Rp76 Triliun Muncul, Dahlan Iskan: Yang Viral Tetap Kasus “Polisi Bunuh Polisi” Ferdy Sambo

"Pemulihan ekonomi akhirnya membuat konsumsi energi lebih cepat. Senang kita. Kegiatan ekonomi muncul tapi kan ada harga yang musti di bayar," ujar Suahasil.

"Menjaga daya beli APBN, menggelontorkan kepada kelompok masyarakat yang paling membutuhkan supaya dia benar-benar bisa punya daya beli terjaga. Perlindungan sosial dan lain lain kita munculkan," imbuhnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Martyasari Rizky
Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: