Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kisah Orang Terkaya: Pavel Durov, Miliarder di Balik Telegram yang Kabur dari Rusia

Kisah Orang Terkaya: Pavel Durov, Miliarder di Balik Telegram yang Kabur dari Rusia Kredit Foto: Instagram/durov
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pendiri Telegram dan sosial media VK, Pavel Durov adalah salah satu orang terkaya di dunia. Pria kelahiran Rusia, 10 Oktober 1984 ini sekarang tinggal di Dubai, Uni Emirat Arab. Pavel Durov adalah adik dari Nikolai Durov. Sejak diberhentikan sebagai CEO VK pada tahun 2014, saudara-saudara Durov telah berkeliling dunia dalam pengasingan sebagai warga Saint Kitts dan Nevis. 

Pada tahun 2017, Durov bergabung dengan World Economic Forum (WEF) Young Global Leaders sebagai perwakilan dari Finlandia. Menurut lembaran resmi pemerintah Prancis, Durov menjadi warga negara Prancis pada 25 Agustus 2021. Forbes memperkirakan, harta kekayaan Durov hari ini mencapai USD15,1 miliar (Rp225 triliun).

Pavel Durov lahir dari keluarga akademisi di mana sang ayah merupakan seorang profesor. Masa kecil Durov dihabiskan di Turin, tempat ayahnya bekerja selama beberapa tahun. Kemudian, ia belajar di sekolah Italia.

Baca Juga: Kisah Orang Terkaya: Kumar Birla, Dulu Diremehkan Kini Jadi Raja Komoditas India, Hartanya Gak Kebayang!

Setelah kembali ke Sankt Peterburg, Durov memasuki kelas eksperimen Akademik Gymnasium dengan studi mendalam tentang bahasa asing. Pada usia 11, Durov mulai menulis program pertamanya dan membuat kesuksesan pertamanya dalam pemrograman, Durov memecahkan kata sandi di komputer sekolah dan mengubah screensaver standar menjadi fotokarikatur yang menggambarkan seorang guru killer.

Pada tahun 2002, Pavel berkuliah di Universitas Negeri St. Petersburg dan mulai belajar bahasa Inggris. Sebagai mahasiswa, Durov berpartisipasi dalam berbagai olimpiade dalam ilmu komputer, linguistik dan desain. Selain itu, ia juga terlibat dalam pembuatan situs web.

Pavel Durov merupakan seseorang yang cerdas. Ia memahami 7 bahasa Asing yakni Inggris, Jerman, Spanyol, Prancis, Italia, Persia, dan Latin. Dalam pengetahuan bahasa asing ia mencari cara untuk memahami dunia, menemukan perspektif baru dalam pembelajaran dan perkembangannya sendiri. Oleh karena itu, tak aneh ia menjadi pemegang beasiswa dari Pemerintah dan Presiden Federasi Rusia, serta mendapatkan tiga kali Hadiah Potanin (oligarki Rusia).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: