Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kritik Mulan Jameela Soal Konversi Kompor Gas ke Listrik: Sebagai Emak-emak...

Kritik Mulan Jameela Soal Konversi Kompor Gas ke Listrik: Sebagai Emak-emak... Kredit Foto: Instagram/Mulan Jameela
Warta Ekonomi, Jakarta -

Rencana konversi kompor gas ke listrik menuai sorotan publik. Mengenai hal ini, penyanyi sekaligus anggota DPR Komisi VII Mulan Jameela beri kritik dan meminta pemerintah mengkaji lebih dalam terkait pergantian kompor elpiji ke kompor induksi.

Istri Ahmad Dhani tersebut menyatakan penggunaannya ini belum tentu cocok untuk masyarakat Indonesia.

Berdasarkan pengalamannya, kompor listrik tidak cocok dipakai untuk memasak menu lokal Indonesia. Mulan bahkan mengaku di rumahnya sudah ada kompor jenis ini, namun yang digunakan masih kompor gas.

Hal tersebut Mulan sampaikan dalam rapat kerja Komisi VII dengan Ditjen ILMATE Kemenperin, Rabu (21/9/2022). Rapat ini juga disiarkan langsung melalui akun media sosial Komisi VII DPR RI.

Baca Juga: Soal Isu Presiden Jokowi Siap Endorse Prabowo Subianto di Pilpres 2024, Fadli Zon: Sangat Membantu, Apalagi yang Sedang Berkuasa

"Ini saya jujur ya, kapasitas saya sebagai anggota dewan dan sebagai emak-emak. Kami di rumah aja punya kompor listrik tetap tak bisa lepas dari yang gas, karena masakan Indonesia ya beda bukan masakan orang bule yang pancinya ya seukuran gitu aja," ujar Mulan.

Oleh sebab itu, ia berharap program konversi kompor induksi ini tidak dilakukan secara terburu-buru. Menurutnya, jangan sampai program yang mulanya memiliki niat baik untuk menekan impor LPG justru menciptakan masalah baru.

Mulan juga menyoroti soal listrik yang akan digunakan. Ia khawatir pemakaian kompor induksi membuat tagihan listrik masyarakat membludak. Hal ini tentu bisa semakin memberatkan beban mereka.

"Masyarakat yang kekurangan daya listriknya kan 450 VA, ini kebutuhannya 1.200-1.800 watt, gede sekali," ungkap Mulan.

Program pemerintah kali ini rencananya akan diterapkan secara nasional. Menurut Mulan, masih banyak daerah yang belum tersambung listrik, bahkan ada juga beberapa yang sering mati nyala.

Mulan kemudian mengaku memiliki rumah di Cisarua yang aliran listriknya tidak stabil. Saat mencoba kompor induksi, katanya justru tidak kuat. Akibatnya, kompor itu menjadi rusak.

"Jadi saya juga ada pengalaman ini saya punya rumah di Cisarua. Saya punya kompor listrik di sana, karena listrik nggak stabil kayak di kota itu kompornya rusak. Padahal, nggak diapa-apain cuma karena listrik nggak stabil," ungkapnya.

Adapun terkait program ini, PLN mengklaim konversi kompor elpiji ke kompor induksi bisa menghemat Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) karena harga keekonomian listrik lebih murah ketimbang harga keekonomian elpiji.

Berdasarkan perhitungan PLN, konversi kompor elpiji ke kompor induksi dalam skala yang lebih besar mampu menghemat APBN menghemat Rp330 miliar per tahun untuk 300 ribu keluarga penerima manfaat pada tahun 2022.

Tahun depan, program ini menargetkan 5 juta keluarga penerimaan manfaat diproyeksikan bisa menghemat Rp5,5 triliun per tahun. Jika jumlahnya mencapai 15,3 juta, maka proyeksi penghematan bisa mencapai Rp16,8 triliun per tahun.

Baca Juga: Elektabilitas PDIP dan Gerindra Merosot, PKS Melesat Masuk 3 Besar Hasil Survei, Nggak Nyangka, Alasannya Bikin Semua Melongo!

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR RI, Rabu (14/9/2022), menyebut, berdasarkan arahan Kementerian ESDM, kompor induksi harus lebih cepat memasak dibandingkan dengan kompor elpiji tiga kilogram.

Dengan begitu, PLN juga melalukan perubahan spesifikasi kompor induksi. Apabila memasak air menggunakan kompor elpiji memerlukan waktu 10 menit 29 detik, sementara dengan kompor induksi 1.800 watt kecepatan memasak air bisa lebih cepat, yakni menjadi 8 menit 47 detik.

Ia juga menjamin kompor induksi dengan spesifikasi terbaru itu memiliki keunggulan dari segi biaya memasak, keamanan, kecepatan, dan kenyamanan dibandingkan kompor elpiji tiga kilogram.

Xandra Junia Indriasti

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: