Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Usai Drama Panjang, Elon Musk Ujung-ujungnya Jadi Juga Beli Twitter, Harganya Rp668 Triliun!

Usai Drama Panjang, Elon Musk Ujung-ujungnya Jadi Juga Beli Twitter, Harganya Rp668 Triliun! Kredit Foto: Reuters/Mike Blake

Setelah itu, Twitter membalas Musk hanya empat hari kemudian, mengajukan gugatan di Delaware Chancery Court dengan harapan Musk akan dipaksa untuk membeli perusahaan tersebut.

Musk diduga berbalik arah lagi karena pengacaranya mengantisipasi bahwa dia akan kalah dalam gugatan itu.

"Musk akhirnya mendengarkan pengacaranya. Dia bodoh jika tidak mencoba membeli perusahaan sekarang dan menghindari digulingkan selama persidangan," ujar Anat Alon-Beck, asisten profesor hukum di Fakultas Hukum Universitas Case Western Reserve, kepada Yahoo Finance.

Dalam gugatannya, Twitter mengatakan bahwa kekhawatiran Musk tentang akun palsu hanyalah alasan untuk mundur dari kesepakatan karena pasar saham mulai memburuk. Musk sendiri memang telah menyatakan keprihatinan atas masalah ini jauh sebelum mundur dari kesepakatan.

Ini karena akun palsu atau bot dapat menyebarkan informasi yang salah dan menakut-nakuti pengiklan, yang ingin menjual iklan kepada orang sungguhan. Musk mengatakan kepada anggota dewan Twitter pada bulan April, sebelum setuju untuk membeli Twitter, bahwa tindakan "drastis" diperlukan untuk mengatasi bot.

“Ini sulit dilakukan sebagai perusahaan publik, karena membersihkan pengguna palsu akan membuat jumlahnya terlihat buruk, sehingga restrukturisasi harus dilakukan sebagai perusahaan swasta,” ujar Musk. "Ini juga pendapat Jack," lanjut Musk, merujuk kepada Jack Dorsey, mantan CEO Twitter.

Pemegang saham Twitter menyetujui penjualan Musk selama pertemuan pemegang saham khusus pada bulan September, itu berarti bahwa selama Twitter setuju untuk melanjutkan dengan Musk, dia akan segera mengambil kendali atas platform media sosial.

Bisnis Twitter telah menderita bersama rekan-rekan media sosialnya dalam beberapa pekan terakhir. Pada kuartal kedua, perusahaan meleset dari ekspektasi analis tentang pendapatan dan laba per saham. Mereka menyalahkan kondisi makroekonomi dan keputusan Musk untuk mengingkari kesepakatan.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: