Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Marketing 5.0: Machine is Cool, Human is Warm

Marketing 5.0: Machine is Cool, Human is Warm Kredit Foto: Unsplash/Mailchimp

Lalu bagaimana manusia menempatkan diri dengan mesin-mesin pintar ciptaannya tersebut? CEO Iwan Setiawan dalam podcast-nya di Marketeers TV bertema digital marketing mengatakan, hal-hal yang berbau teknologi maupun komputer selalu terkesan keren (cool).

Namun, mengapa orang-orang tetap senang bertemu dengan teman-temannya, tetap berinteraksi dengan salesman, tetap lihat pameran, dan sebagainya? Karena semakin kita banyak berinteraksi secara digital, semakin kita haus untuk berinteraksi antara human to human. Relasi antarmanusia itu lebih hangat (warm) dan tidak cool. “Kombinasi antara cool technology dengan warm interaction antara manusia dengan manusia inilah yang akan menjadi masa depan pemasaran,” kata Iwan.

Relasi Komplementer

Kombinasi antara manusia dan mesin tersebut mengusung relasi komplementer atau saling melengkapi. Tidak semua kemampuan manusia bisa diautomasi oleh mesin atau robot. Manusia maupun mesin memiliki domain kerja masing-masing.

Mesin mampu secara efektif memproses data, mengolah informasi, dan pengetahuan. Sementara manusia mempunyai kecakapan untuk memilah banjirnya informasi, menarik insight, dan menemukan hikmah atau kebijaksanaan (wisdom).

Mesin mahir dalam berpikir secara konvergen, terstruktur, dan berpola. Sedangkan manusia cakap berpikir secara divergen dan mampu menemukan solusi-solusi out-of-the box. Mesin memiliki sistem kerja logis luar biasa berbasis algoritma tertentu. Manusia memiliki empati untuk menciptakan relasi yang menyentuh hati manusia lainnya.

Mesin bisa diandalkan untuk tugas-tugas yang sifatnya repetitif dan terprogram dengan kecepatan dan skala besar. Manusia bisa fleksibel untuk tugas-tugas yang menuntut pemahaman kontekstual dan pertimbangan berdasar akal sehat.

Karakter-karakter manusia dan mesin tersebut menandakan bahwa mesin tak akan sepenuhnya menggantikan manusia. Yang dibutuhkan bagi masa depan pemasaran adalah kolaborasi antara manusia dan mesin. Sekali lagi seperti ditegaskan dalam buku Marketing 5.0 bahwa machine is cool, but human is warm.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: