Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Uji Coba Selesai, Program B40 Siap Dilaksanakan pada Awal 2023

Uji Coba Selesai, Program B40 Siap Dilaksanakan pada Awal 2023 Kredit Foto: Djati Waluyo
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebut bahwa program B40 akan siap dilaksanakan pada awal 2023.

Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Rida Mulyana mengatakan setelah selesai uji jalan, program B40 saat ini memasuki fase evaluasi.

"B40 udah uji coba sudah selesai, nanti mungkin kalau tahapannya pasti ada evaluasi, evaluasinya," ujar Rida saat ditemui di kawasan Kementerian ESDM, Jumat (4/11/2022).

Baca Juga: Cuaca Tidak Bersahabat, Kementerian ESDM Pastikan Pasokan Batu Bara PLN Aman

Rida mengatakan, pada fase evaluasi ini pemerintah akan menyiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan upaya melaksanakan program B40, mulai dari rantai pasokan hingga persiapan fasilitas di lapangan.

“Di dalam proses evaluasinya menyiapkan segala macamnya misalnya (volume) pasokan, rantai pasoknya, kapal macam apa, blending facility macam apa, lalu kontrolnya bagaimana,” ujarnya.

Selain itu, dalam fase ini juga akan diperhatikan terkait kesiapan kendaraan yang akan menggunakan produk B40.

Diberitakan sebelumnya, pemerintah melalui Kementerian ESDM telah menyelesaikan uji jalan (road test) penggunaan bahan bakar B40 pada kendaraan bermesin diesel. Setelah ini, Pemakaian Bahan Bakar Nabati (BBN) khususnya biodiesel diharapkan sebagai upaya strategis untuk mengurangi impor Bahan Bakar Minyak (BBM) sekaligus meningkatkan bauran energi baru terbarukan di Indonesia.

"Pertama, saya senang perfoma B40 bisa merespons kebutuhan energi kendaraan. Kedua, emisinya bisa turun karena pemanfaatan Bioenergi makin tinggi. Kita patut bersyukur negeri kita ini memberikan potensi sumber energi yang banyak," ujar Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, dilansir dari laman resmi Kementerian ESDM, Jumat (4/11).

Arifin menambahkan, pemerintah akan terus mendorong pemanfaatan sumber-sumber energi yang ada di Indonesia. Saat ini, kata Arifin, merupakan waktu yang tepat untuk pengembangan energi baru terbarukan untuk mencukupi kebutuhan BBM dalam negeri yang selama ini dipenuhi melalui impor.

"Kita bayangkan sekarang produksi minyak kita kira-kira 650.000 barel per hari, sedangkan kebutuhan kita 1,3 juta barel per hari. Apa jadinya kalau kita tidak bisa beli yang 650 ribu barel karena tidak ada pasokan. Apalagi kemampuan kita itu cuma 50%, separuhnya kebutuhan kita dipenuhi dari minyak impor," kata Arifin.

Arifin juga mengatakan, ekosistem dunia persawitan sudah berjalan untuk mengatasi ketergantungan terhadap energi fosil dan Indonesia memiliki kemampuan untuk dengan luas lahan yang tersedia. Selain sawit, sumber energi lain yang juga sedang dikembangkan adalah ethanol.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: