Berikut 53 perusahaan farmasi yang diminta Kemenkes RI untuk melaksanakan uji mandiri terkait produk-produknya:
- Abbott Indonesia;
- Berlico Mulia Farma;
- Bernofarm;
- Caprifarmindo;
- Combiphar;
- Coronet Crown;
- CV OSB Corporation;
- CV OSFI Corporation;
- Dankos Kalbe Farma;
- Darya Varia;
- Dexa Medica;
- Erela;
- Erlimpex;
- Errita Pharma;
- Faratu;
- Ferron Par Pharmaceuticals;
- Fresenius Kabi;
- Graha Farma;
- Gratia Husada Farma;
- Hexapharm Jaya;
- Holi Pharma;
- Ifars;
- Ikapharmindo;
- Indofarma;
- Itrasal;
- Kalbe Farma;
- Lapi Laboratories;
- Lucas Djaja;
- Meprofarm;
- Mersifarma;
- Mulia Farma Suci;
- Mutifa;
- Nicholas Laboratories Indonesia;
- Novapharin;
- Novell Pharmaceutical;
- Nufarindo;
- Phapros;
- Pharma Laboratories;
- Pharos;
- PIM Pharmaceuticals;
- Promedrahardjo;
- PT Pyramid Farma;
- Rama Emerald;
- Samco Farma;
- Sampharindo Perdana;
- Sanbe Farma;
- Soho Industri Pharmasi;
- Sunthi Sepuri;
- Taisho Pharmaceutical;
- Tempo Scan Pacific;
- Triyasa Nagamas Farma;
- Universal Pharmaceutical Industries;
- Afi Farma.
Baca Juga: BPOM Uji 2.672 Sampel Makanan di KTT G20
Dari 53 perusahaan ini, hanya dua yang sudah diumumkan oleh BPOM, yaitu PT Afi Farma dan PT Universal Pharmaceutical Industries, sementara PT Yarindo Farmatama tidak ada dalam daftar 53 perusahaan tersebut.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: