Berkaitan dengan pembahasan talkshow dikatakan Florentina, MSG kita tidak usah juga membabi buta berpandangan bahwa MSG itu mematikan. MSG pada zamannya ditemukan oleh seorang profesor di Jepang.
Dalam arti melalui riset yg dapat dipertanggung jawabkan. Yang lebih penting mengedukasi masyarakat apa itu MSG sampai sejauh mana aman dikonsumsi dengan takaran yang benar dan memberi alternatif bahan-bahan lain yang dapat memperkuat cita rasa gurih dalam masakan.
"Saat ini ada kaldu jamur yang harus dibaca juga komposisinya kerana masih ada yang mengandung Monosodium Glutamate atau MSG. Jadi yang lebih penting itu mengedukasi bukan melarang. Karena kalau dianggap barang terlarang tentu pemerintah harus menutup pabrik produsen MSG," ungkap Florentina.
Dilanjutkannya, Coto Mangkassara Daeng Rhulie miliknya memang menambahkan MSG dalam masakannya meskipun pada dasarnya coto makassar itu berbahan daging yang sdh menghasilkan rasa gurih dengan ditambahkan tulang-tulang besar sehingga membuat kaldu yang cukup.
"Tapi untuk memenuhi selera masyarakat saya juga menambahkan kaldu untuk memperkuat rasa gurihnya. Yang terpenting adalah dalam skala besar atau kecil usaha kita harus Memiliki Standard Oprasional Prosedure.
"SOP itulah yg harus ditaati oleh pengusaha dan karyawannya. Dari mulai belanja bahan kita kan sudah tentukan apa saja yang harus kita belanja dan bagaimana takaran serta penyajiannya," terang Florentina.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: