Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kali Ini, Bungkil Sawit dari Kalimantan Selatan Mengudara ke China

Kali Ini, Bungkil Sawit dari Kalimantan Selatan Mengudara ke China Pekerja menurunkan Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit dari atas mobil di Desa Lemo - Lemo, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, Sabtu (2/7/2022). Harga TBS kelapa sawit tingkat pengepul sejak sebulan terakhir mengalami penurunan harga dari Rp2.280 per kilogram menjadi Rp800 per kilogram disebabkan banyaknya produksi. | Kredit Foto: Antara/Akbar Tado
Warta Ekonomi, Jakarta -

Balai Karantina Pertanian Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan belum lama ini melaporkan, pihaknya telah meluluskan ekspor bungkil sawit (palm kernel expeller/PKE) yang merupakan hasil sisa dari pengolahan inti kelapa sawit. Dikatakan Kepala Karantina Pertanian Banjarmasin Nur Hartanto, volume PKE yang diekspor sebanyak 6.300 ton senilai Rp15,03 miliar dengan tujuan ke China.

Perlu diketahui, salah satu manfaat PKE ialah sebagai bahan baku pakan ternak sehingga banyak negara seperti China, Vietnam, Korea Selatan, Australia, Selandia Baru, Amerika Serikat, dan negara Eropa mengimpor produk tersebut.

Baca Juga: Harga Tandan Buah Segar Petani Sawit Turun Menjadi Rp2.603,95 per Kilogram

Lebih lanjut dikatakan Hartanto, sebelum diberangkatkan ke negara tujuan, petugas Karantina Wilayah Kerja Batulicin melakukan pemeriksaan untuk memastikan komoditas telah sesuai jumlah dan jenisnya, serta terbebas dari organisme pengganggu tumbuhan/organisme pengganggu tumbuhan karantina (OPT/OPTK) berupa serangga hidup. Demikian juga gudang penyimpanan harus sesuai standar dan mampu mencegah penularan OPT/OPTK ke media pembawa dan mampu menjamin PKE bebas dari OPT/OPTK selama di dalam gudang sampai dengan pemuatan ke kapal.

"Kami berkomitmen untuk selalu memperhatikan kualitas dan kesehatan secara menyeluruh terhadap komoditas yang akan diekspor," kata Hartanto, dilansir dari laman InfoSAWIT. 

Tidak hanya itu, komoditas yang akan diekspor harus dipastikan mendapat tindakan karantina sesuai standar untuk dapat diterbitkan dokumen Phytosanitary Certificate (PC) sesuai yang disyaratkan oleh negara tujuan ekspor.

Berdasarkan sistem otomasi perkarantinaan (IQ Fast) Karantina Pertanian Banjarmasin, tercatat nilai ekspor komoditas pertanian Kalimantan Selatan mencapai Rp7,03 triliun di tahun 2022. Subsektor perkebunan sawit dan turunannya mendominasi lebih dari 86 persen dalam hal kontribusi sebagai penyumbang devisa terbesar ekspor di Kalimantan Selatan, yaitu sebanyak 498 ribu ton dengan nilai Rp6,2 triliun.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: