Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Regulator India Ambil Jalur Hukum, Pembantaian Beruntun Terus Berlanjut Serang Bisnis Gautam Adani

Regulator India Ambil Jalur Hukum, Pembantaian Beruntun Terus Berlanjut Serang Bisnis Gautam Adani Kredit Foto: Startsunfolded/Gautam Adani

SEBI membenarkan adanya investigasi untuk pertama kalinya dalam pengajuan Mahkamah Agung.

"SEBI sudah menyelidiki tuduhan yang dibuat dalam laporan Hindenburg serta aktivitas pasar sebelum dan sesudah publikasi laporan tersebut," kata regulator dalam pengajuan yang dilihat oleh Reuters. Masalah tersebut masih dalam tahap awal pemeriksaan.

Pekan lalu, Moody's menurunkan prospek peringkat untuk beberapa perusahaan Adani, sementara penyedia indeks MSCI mengatakan akan memangkas bobot beberapa indeks sahamnya.

Pada hari Senin, seluruh saham grup Adani mengalami tekanan. Adani Enterprises turun 7%, sementara Adani Total Gas, Adani Power dan Adani Transmission turun masing-masing 5%.

Adani Total, perusahaan patungan dengan TotalEnergies Prancis, telah kehilangan 70% sejak laporan Hindenburg, sementara Adani Enterprises turun 50%.

Sejak rilis laporan Hindenburg, Adani Group telah membayar di muka sebagian dari utangnya sebesar USD25 miliar (Rp378 triliun) dan berjanji untuk secara independen meninjau klaim short-seller, tetapi pembantaian di sekuritasnya terus berlanjut.

Di Mumbai, sekitar 100 pekerja politik dan aktivis oposisi Partai Komunis India berbaris meneriakkan slogan-slogan anti-Adani dan memegang poster kartun Adani dan Perdana Menteri Narendra Modi.

Kritikus oposisi menuduh pemerintah Modi memberikan bantuan yang tidak semestinya kepada Grup Adani. Pemerintah dan Adani sama-sama menyangkal hubungan yang terlalu dekat.

"Efek dari protes kami terlihat ketika saham Adani terus turun," kata Feroze Mithiborwala, salah satu pengunjuk rasa.

Dalam beberapa hari terakhir, kekhawatiran juga muncul tentang pemaparan pemberi pinjaman India dan asing ke Grup Adani. Dalam bantahannya atas tuduhan Hindenburg, konglomerat itu menunjuk hubungan perbankan internasionalnya sebagai tanda kekuatannya.

Grup DBS Singapura mengatakan pada hari Senin bahwa pihaknya memiliki eksposur USD976 juta (Rp14,7 triliun) kepada perusahaan-perusahaan grup Adani. DBS mengatakan tidak khawatir tentang paparannya terhadap grup tersebut.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Advertisement

Bagikan Artikel: