Mempersiapkan Generasi Masa Depan yang Cakap Digital dengan Pemahaman Etika dan Penggunaan Internet yang Positif
Sejak internet ditemukan dan berkembang seperti sekarang, terdapat banyak perubahan dalam interaksi mulai dari bekerja, belajar mengajar hingga bisnis menjadi lebih efisien. Hal ini terjadi lantaran internet membangun jaringan komunikasi yang tidak terbatas sehingga partisipasi dan kolaborasi tak terbatas karena merentang ruang dan waktu, melewati batas negara.
Menurut survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) 2022, tingkat penetrasi internet di Indonesia kini mencapai 77,02 persen, dengan jumlah penduduk terkoneksi internet sebesar 210.026.600 jiwa sepanjang tahun 2021-2022.
Baca Juga: Studi Terbaru AWS: Ada Korelasi Kuat antara Keterampilan Digital dan Pertumbuhan Ekonomi
"Penggunaan media digital juga harus hati-hati, jangan sampai melanggar hukum, karena itu etis bermedia digital menjadi salah satu pilar literasi digital penting sekali," ungkap Dosen Prodi Ilmu Komunikasi UNJ, Nugrahaeni Prananingrum, saat menjadi narasumber kegiatan literasi digital #makincakapdigital 2023 segmen Pendidikan DKI Jakarta Banten dalam tema "Etika Pelajar di Dunia Digital", Senin (20/2/2023).
Bagaimana caranya agar penggunaan internet untuk hal positif? Menurutnya, hal ini dapat diarahkan sejak awal secara positif oleh para orang tua dan guru di sekolah.
"Sehingga ke depannya ketika bonus demografi 2035 kita merupakan negara pengguna digital dengan memiliki kemampuan literasi digital yang sudah sangat baik," sambungnya.
Baca Juga: Mendorong Transformasi Digital untuk UMKM agar Ekonomi Indonesia Lebih Kuat
Sementara itu, area kompetensi literasi digital meliputi keterampilan digital, budaya digital, etika digital dan keamanan digital. Khusus membahas etika digital, kemampuan ini melibatkan individu dalam menyadari, mencontohkan, menyesuaikan diri, merasionalkan, mempertimbangkan, dan mengembangkan tata kelola etika digital dalam kehidupan sehari-hari.
Penguatan karakter individu dalam digitalisasi turut memberikan andil yang kuat dalam penanaman nilai-nilai nasionalisme pada masyarakat digital Indonesia.
"Dimulai dari rumah, dimulai dari lingkungan terdekat sekolah, bagaimana penguatan karakter individu ini terkait nasionalisme," jelasnya.
Selain itu, wujud hak digital perlu dipahami oleh masing-masing pengguna. Mulai dari akses digital, keterhubungan dengan piranti digital yang membuka akses untuk berpartisipasi, kemudian kebebasan berekspresi dalam mencari, menerima, dan berbagi informasi. Tak lupa dalam perlindungan privasi, bahwa jangan sampai mengunggah sesuatu yang bersifat rahasia dan bagaimana menghargai kekayaan intelektual pihak lain sebagai hak eksklusif atas olah pikir serta kreativitas individu.
Baca Juga: Telkomsel Siap Dukung Kenyamanan Pengalaman Digital Perhelatan F1 Powerboat World Championship 2023
"Jangan sampai plagiarisme, mengambil data bahwa saat kita melakukan plagiarism serta perilaku bullying di media sosial kita bisa kena Undang-Undang ITE pasal 27 ayat 3," tambahnya.
Selain itu terkait dengan penyebaran hoaks atau berita bohong, maka seseorang bisa terancam UU ITE Pasal 28 ayat 1. Begitu juga ujaran kebencian, sehingga berhati-hati dalam membuat konten yang menyinggung SARA.
Adanya akses digital, haruslah digunakan sebaik-baiknya dengan mengakses informasi yang valid, mengakses perangkat secara legal, mengakses program sesuai dengan ketentuan dan meskipun bebas berekspresi tetap saat beropini dan mengungkapkan aspirasi harus bertanggung jawab.
Sebagai informasi, Program Literasi Digital ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo). Sebagai informasi, Program Literasi Digital ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo) bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi.
Baca Juga: Kominfo Ajak Masyarakat Bergerak Bersama Menjaga Data Pribadi
Kali ini hadir pembicara-pembicara program kegiatan Literasi Digital #MakinCakapDigital di tahun 2023 yang ahli dibidangnya untuk berbagi terkait budaya digital antara lain Dosen Prodi Ilmu Komunikasi UNJ, Nugrahaeni Prananingrum dan Program Manager SEJIWA, Andika Zakiy, serta CEO HYCOM Komunikasi, Habibie Yukezain.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital 2023 hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi. Adapun informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dan info kegiatan dapat diakses melalui website info.literasidigital.id, media sosial Instagram @literasidigitalkominfo Facebook Page dan Kanal Youtube Literasi Digital Kominfo.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ayu Almas
Advertisement