Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

KemenKopUKM Kawal Terciptanya Inclusive Business di Kawasan dalam Pertemuan UN ESCAP

KemenKopUKM Kawal Terciptanya Inclusive Business di Kawasan dalam Pertemuan UN ESCAP KemenKopUKM Kawal Terciptanya Inclusive Business di Kawasan dalam Pertemuan UN ESCAP | Kredit Foto: KemenKopUKM
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KemenKopUKM) turut mengawal terciptanya inclusive business di kawasan dalam pertemuan United Nations Economic and Social Commission for Asia and the Pacific (UN ESCAP) di Bangkok, Thailand, yang dihadiri 32 perwakilan negara-negara anggota, baik secara virtual maupun fisik.

Staf Ahli Menteri Bidang Hubungan Antar Lembaga KemenKopUKM, Luhur Pradjarto, menekankan pentingnya pembentukan Public-Private Partnership (PPP). Selain kebijakan pemerintah, sektor swasta memainkan peran penting dalam mendukung pemulihan ekonomi untuk masa depan yang lebih berkelanjutan, inklusif, dan tangguh.

Baca Juga: Bentuk Tim Khusus, Kemenkop-UKM Lanjuti Penanganan KSP Indosurya dan Koperasi Bermasalah Lainnya

"Inovasi menjadi keniscayaan untuk pengembangan bisnis di semua sektor yang dapat berkontribusi dalam rantai nilai global. Dalam hal ini, model bisnis inovatif seperti inclusive business dapat menjadi solusinya," kata Luhur dalam keterangannya, Senin (27/2/2023).

UN ESCAP menyelenggarakan pertemuan The First Session of the Committee on Trade, Investment, Enterprise and Business Innovation (CTIEBI-1) UN ESCAP, 22-24 Februari 2023 di Bangkok, Thailand.

Pertemuan CTIEBI-1 digelar secara hybrid dan dibuka dengan pidato Armida Salsiah Alisjahbana, Executive Secretary and Under-Secretary General ESCAP.

Dalam kesempatan itu pula, KemenKopUKM mendorong dukungan UN ESCAP yang berkelanjutan berkaitan dengan pengembangan usaha dan peningkatan inovasi bisnis yang inklusif, khususnya berupa technical assistant dan capacity building melalui program coaching dan mentoring dalam upaya meningkatkan kapasitas dan daya saing.

Pada penyelenggaraan CTIEBI-1 juga berlangsung beberapa side events yang diselenggarakan pada 22 Februari 2023. Salah satunya Expert Group Meeting (EGM): Promoting Inclusive Business across Asia and the Pacific.

Baca Juga: KemenKopUKM: Koperasi Simpan Pinjam Klasifikasi Usaha 3 dan 4 Wajib Terhubung ke PPATK

EGM menegaskan saat ini setiap negara perlu bergotong royong dan bekerja sama dalam mendorong inclusive business di kawasan.

Beberapa rekomendasi yang dihasilkan adalah pentingnya pelatihan IB Accreditation bagi pemangku sektor kebijakan, pentingnya membuat investment pool dan coaches pool, mendukung pengukuran dan manajemen dampak secara regional, perlunya kredit klaster dalam mendukung pembiayaan dan investasi IB, serta mempromosikan broker/aggregator yang mendukung UKM untuk terintegrasi ke dalam rantai nilai.

Komitmen Kuat

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Ayu Almas

Advertisement

Bagikan Artikel: