MUI Desak Jokowi, Enggak Relevannya Larangan Bukber Pejabat Disoroti: Disangkutin Covid-19, Masa Konser Boleh!
Karena itu. pelarangan acara buka puasa bersama meskipun hanya untuk instansi kurang tepat dan tak sesuai dengan tradisi keagamaan kita. Ia juga menyebutkan bahwa pelarangan buka bersama tidak menemukan korelasinya.
Jika alasan covid-19 sepertinya sudah usang karena acara kumpul-kumpul yang lebih besar dan rutin lebih banyak. Kalau karena alasan anggaran tentunya banyak acara konsolidasi dan silaturrahim yg lebih besar biayanya.
"Jadi pelarangan buka bersama krn covid tak ada alasan yg tepat dan tak menemukan monentumnya. Lalu apa sebenarnya motivasi larangan itu? Cabut aja surat arahan tuhhhh," tulisnya.
Rupanya, warganet pun setuju dengan usulan dari KH Cholil Nafis tersebut. Itu misalnya disampaikan @wartaberita62. Akun ini malah mengutip sebuah hadits untuk memperkuat pendapatnya bahwa instruksi Presiden Jokowi itu kurang tepat.
"Wahai Rasulullah, sesungguhnya kami makan dan tidak merasa kenyang?” Beliau bersabda: “Kemungkinan kalian makan sendiri-sendiri.” Mereka menjawab, “Ya.” Beliau bersabda: “Hendaklah kalian makan secara bersama-sama, dan sebutlah nama Allah, maka kalian akan diberi berkah padanya.” (HR. Abu Daud no. 3764, hasan). Hadits ini menunjukkan bahwa agar makan penuh keberkahan, maka ucapkanlah bismilah serta keberkahan bisa bertambah dengan makan berjama’ah (bersama-sama)," tulisnya.
Selain itu ada juga yang menanyakan soal konser yang besar beberapa waktu lalu di Jakarta. "Konser boleh.. bukber gak boleh.. kan..." tulis @zhafira_ruwaida.
"Giliran bukber di sangkutin kopit, kemaren konser lu pd diem emang lu," tulis akun media sosial lain bernama @zha_fahlevi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Advertisement