Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Etika Berinternet Bisa Diterapkan Sehari-hari

Etika Berinternet Bisa Diterapkan Sehari-hari Kredit Foto: Unsplash/Thomas Lefebvre
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dalam rangka kampanye Gerakan Nasional Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi menyelenggarakan webinar Literasi Digital #MakinCakapDigital 2023 untuk segmen Pendidikan di wilayah DKI Jakarta, Banten, dan Sekitarnya pada Kamis (30/3/2023) dengan tema besar "Teknologi dalam Mendukung Proses Kegiatan Belajar Mengajar".

Di era serba digital seperti sekarang, setiap orang dituntut memiliki etika dalam menggunakan media sosial sebab di ranah online interaksi dengan berbagai macam jenis perbedaan kultural. Interaksi antarbudaya tersebut akhirnya menciptakan standar baru tentang etika yang mengatur bagaimana partisipasi warga digital di dalamnya dengan perbedaan geografis dan budaya.

Baca Juga: Digital Marketing yang Konsisten Jadi Upaya Menggenjot UMKM

Di Indonesia, menurut survei We Are Social dan HootSuit, pada awal 2023 terdapat 212,9 juta pengguna internet yang penetrasinya sudah mencapai 77 persen dari total populasi penduduk sehingga memang berbagai cara untuk membangun hubungan dan berkolaborasi dengan orang lain sangatlah diperlukan etika digital.

Sulastri, Wakil Kepala Sekolah Bidang Akademik SMA Negeri 72 Jakarta, mengungkapkan, dalam ruang lingkup etika terdapat aspek kesadaran, tanggung jawab, integritas atau kejujuran, dan asas kebajikan dari penggunaan internet.

"Etika berinternet bisa diterapkan sehari-hari dengan menulis dan mengunggah konten yang valid," ungkap Sulastri, narasumber kegiatan literasi digital #makincakapdigital 2023 untuk segmen Pendidikan di DKI Jakarta, Banten dan Sekitarnya, Kamis (30/3/2023).

Selain itu, pengguna harus menghindari mengunggah konten yang mengganggu orang lain maupun memublikasikan konten yang merugikan orang lain. Komunikasi online juga lebih banyak dengan tertulis, maka perhatikan juga penggunaan huruf kapital sebab pemakaian yang berlebihan bisa mengisyaratkan kemarahan dan kekecewaan.

Kemudian tak kalah penting mengecek kembali konten yang akan dibagikan ke publik. Sebaiknya juga memilih konten yang bermanfaat dan produktif serta memiliki nilai positif, di antara pengguna media sosial saat ini juga lupa untuk berkomentar dengan cara yang santun.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Advertisement

Bagikan Artikel: