Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Waspada, Skema Penipuan Investasi Lewat Aplikasi Palsu di Google Play Store

Waspada, Skema Penipuan Investasi Lewat Aplikasi Palsu di Google Play Store Kredit Foto: Kaspersky
Warta Ekonomi, Jakarta -

Perusahaan teknologi keamanan siber, Kaspersky mengungkapkan skema penipuan online lintas platform yang dilakukan penjahat dunia maya melalui serangan aplikasi palsu di Google Play Store. Analisis ini dikeluarkan pada Jumat (9/6/2023).

Dalam keterangannya, pakar Kaspersky menemukan serangan tersebut dengan mengeksploitasi topik terhangat kini, termasuk AI, bot obrolan, aset kripto, dan tautan terkait Elon Musk. Tujuan penipuan ini untuk memanfaatkan minat pengguna demi menghasilkan uang dengan mudah.

Melalui aplikasi yang dianalisis, klaimnya yakni iming-iming keuntungan harian hingga US$9.000 atau Rp133 juta dengan investasi awal hanya US$250 atau Rp3,7 juta. Mereka menegaskan, pengguna tidak perlu memerlukan keterampilan teknis apapun dan menjamin pengalaman bebas risiko.

Baca Juga: Investor Kripto di Indonesia Tembus 17,25 Juta Orang Per April 2023

Namun, begitu aplikasi diinstal, mereka meminta informasi pribadi seperti nama, nomor telepon, dan email. Usai itu, muncul pesan yang meyakinkan korban bahwa pendaftaran berhasil dan meminta pengguna menunggu telepon dari perwakilan dengan panduan lebih lanjut.

Penyerang ini memberikan informasi detail terkait proses investasinya, kemudian memerintahkan pengguna untuk mentransfer uang ke dompet penipu. Sayangnya, pengguna justru kehilangan uang dan data curian dimanfaatkan untuk tujuan berbahaya. 

Di samping aplikasi palsu, peneliti Kaspersky berhasil mengidentifikasi halaman phising yang menggunakan teknik dan struktur serupa. Hal ini menunjukkan, penyerang mendiversifikasikan metodenya untuk meraup sejumlah uang dan menargetkan banyak korban.

Tim Kaspersky juga telah menjangkau Google untuk memperingatkan aplikasi penipuan di Google Play. 

Pakar keamanan Kaspersky, Igor Golovin menyatakan, penipu online terus mengembangkan taktik untuk mengeksploitasi tren dan teknologi terbaru dengan umpan dan desain menarik. Menurutnya, ini adalah cara agar pengguna tidak curiga.

“Dengan mendiversifikasi metode serangan mereka, penjahat dunia maya ini bertujuan untuk memaksimalkan potensi korban yang disasar. Sangat penting bagi individu untuk tetap waspada, berhati-hati, dan berjaga-jaga terhadap ancaman yang selalu ada dalam lanskap digital,” ujar Golovin. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nadia Khadijah Putri
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: