Kepemilikan Aset Digital di Internet Web3 Bisa Beri Keadilan kepada Pengguna?
Web3 digadang-gadang dapat menjadi masa depan internet dengan jangkauan yang lebih luas dan tak terbatas. Pada dasarnya, Web3 adalah generasi ketiga dari evolusi web yang berbasis blockchain dengan sistem yang terdesentralisasi.
Dalam Web3, sebuah situs web akan mampu memproses segala bentuk informasi dengan lebih cerdas dengan memanfaatkan teknologi, seperti machine learning, big data, DLT, dan lain sebagainya.
Direktur Strategi Digital dan Kemitraan di Animoca Brands, Zaf Chow, menjelaskan bahwa Web3 dapat menjamin keadilan bagi penggunanya. Ia melihat Web1 dan Web2 didominasi oleh korporasi besar, sehingga tidak memberikan peluang bagi bisnis kecil untuk berkembang.
Baca Juga: Jangkauan Internet Makin Tak Terbatas, Web3 Bisa Jadi Penipuan kalau Hal Ini Terjadi
“Harapan itu penting untuk pertumbuhan masyarakat, mudah bagi kita untuk kehilangan harapan. Sekarang melihat ketimpangan kekayaan yang semakin melebar setiap hari, melihat-lihat semua pusat perbelanjaan dipenuhi dengan toko yang sama, ekonomi kita didominasi oleh beberapa pemain. Perusahaan besar yang memiliki anggaran pemasaran yang besar dapat menentukan strategi dari apa yang kita lihat online. Sementara itu, bisnis kecil berjuang untuk bertahan hidup,” kata Chow, dikutip dari kanal Youtube TEDx Talks pada Senin (19/6/2023).
Ia menjelaskan bahwa Web3 tidak sekompleks yang dibayangkan oleh masyarakat awam. Menurutnya, Web3 hanyalah bentuk lain dari interaksi di internet.
“Internet dulu memberi kita harapan, tapi sekarang kita perlu sesuatu untuk membantu mengembalikan kesetaraan. Web3 bisa jadi jawabannya. Web3 adalah tentang kepemilikan. Jangan bingung dengan jargon-jargon seperti NFT atau Metaverse, Web3 bukan hal yang misterius, itu hanyalah bentuk lain dari interaksi di internet,” ujarnya.
Ia mengatakan, Web3 berfokus pada kepemilikan pribadi dan desentralisasi, sehingga semua pengguna dapat mengakses data mereka dengan transparan. Hal ini kemudian membuat Web3 dapat mendistribusikan kekuatan korporasi melalui kepemilikan aset digital. Dengan demikian, semua orang mendapatkan peluang dan kesempatan yang sama untuk bekembang.
“Web3 menggabungkan kepemilikan dan desentralisasi. Tidak ada entitas tunggal yang memiliki semua informasi yang berharga. Data tidak lagi disimpan di teknologi ruang server raksasa, tetapi di blockchain jadi semua orang bisa mengakses dengan transparan dan tidak ada yang bisa mengubahnya,” jelas Chow.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Novri Ramadhan Rambe
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait:
Advertisement