Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jumlah Penduduk Jawa Barat Tembus 54 Juta Jiwa pada 2045

Jumlah Penduduk Jawa Barat Tembus 54 Juta Jiwa pada 2045 Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Bandung -

Jumlah penduduk Jawa Barat (Jabar) diproyeksikan mencapai sebanyak 54,4 juta jiwa pada 2045. Laju pertumbuhan penduduk 2020-2035 sebesar 0,82 persen per tahun, total Fertility Rate (TFR) semakin menurun di bawah replacement level menjadi 1,90 anak per perempuan, Infant Mortality Rate (IMR) sebanyak 7,82 kematian per 1.000 kelahiran hidup, era ageing population sudah terjadi di tahun 2022 (10,09 persen) dan berlangsung hingga 2035, serta Jawa Barat masih berada di masa bonus demografi hingga tahun 2043. 

Direktur Statistik Kesejahteraan Rakyat BPS, Ahmad Avenzora, membeberkan overview proyeksi penduduk Indonesia dan Provinsi 2020-2050, serta kabupaten/kota Provinsi Jawa Barat 2020-2035. 

Baca Juga: Jalan Mulus 800 Km di Jabar Ditargetkan Rampung 2024

"Kondisi penduduk serta parameter demografi masa depan memberikan gambaran potensi serta kebijakan yang dapat dioptimalkan untuk mendukung Jabar Juara lahir batin dan menyongsong Indonesia Emas 2045," jelas Ahmad kepada wartawan di Bandung, Kamis (20/7/2023).

Adapun, Kepala Bappeda Provinsi Jawa Barat, Iendra Sofyan, menegaskan berbagai tantangan yang dihadapi Jawa Barat ke depan. Walaupun secara persentase penduduk terhadap nasional lebih rendah, namun ke depan, Jawa Barat masih menjadi provinsi dengan penduduk terbanyak di Indonesia. 

"Tentunya tantangan pembangunan Jawa Barat pun perlu mendapat perhatian serius. Keberadaan data proyeksi penduduk kabupaten/kota yang dirilis BPS tentunya menjadi poin penting bagi Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam menetapkan isu strategis serta rencana pembangunan yang sedang disusun hingga tahun 2045," jelasnya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi Jawa Barat, Engkus Sutisna, menjelaskan Proyeksi Penduduk dan Strategi Nasional Percepatan Administrasi Kependudukan Untuk Pengembangan Statistik Hayati di Jawa Barat. 

Ia menyebut, SP2020 merupakan bentuk sinergitas Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dengan Badan Pusat Statistik, di mana Sensus Penduduk menggunakan data dasar dari data administrasi kependudukan.

Sementara itu, Ketua Koalisi Kependuduk Indonesia Perwakilan Jawa Barat, Ferry Hadianto, menambahkan, secara nasional, sektor pertanian Indonesia belum mampu memberi dampak terhadap kedaulatan pangan. Bertambahnya jumlah penduduk, maka peluang kekurangan food supply menjadi besar, masalah ketimpangan antarwilayah masih terjadi. 

Baca Juga: Angka Kemiskinan Menurun, Laju Pertumbuhan Ekonomi Jabar Tertinggi di Pulau Jawa

Tersedianya data proyeksi penduduk yang dirilis hingga kabupaten/kota penting untuk dikaji lebih lanjut dalam menentukan kebutuhan produksi serta kebijakan pangan, baik menurut wilayah dan kelompok umur. 

"Sinergitas berbagai pihak diperlukan dalam menyongsong Indonesia Emas 2045. Sebagai provinsi dengan jumlah penduduk terbesar di Indonesia, maka data proyeksi penduduk kabupaten/kota Provinsi Jawa Barat 2020-2035 dapat dimanfaatkan sebagai bahan kajian dan perumusan kebijakan ke depan," pungkasnya.

Baca Juga: 4 Janji Politik Anies Baswedan di Depan Ribuan Relawan Jawa Barat

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Ayu Almas

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: