Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kian Sepi Pengunjung, Lika-liku Keluhan Pedagang Pasar Tanah Abang Soal e-Commerce

Kian Sepi Pengunjung, Lika-liku Keluhan Pedagang Pasar Tanah Abang Soal e-Commerce Kredit Foto: Sufri Yuliardi

Sudah Cari Peruntungan di e-Commerce, Tetap Tak Laku

Kemunculan e-commerce dan peralihan kebiasaan belanja konsumen dari offline ke online pun membuat para pedagang offline turut mencoba peruntungan baru dengan berjualan secara online juga. Para pedagang offline berharap, dengan begitu, pemasukkan yang mereka terima akan turut bertambah. 

Namun, sayangnya, harapan tak seindah kenyataannya. Meskipun sudah mencoba berjualan di e-commerce, ternyata omzet mereka tidak bertambah banyak. Bahkan, ada beberapa penjual yang sama sekali tidak mendapatkan benefit dari berjualan secara online. 

Baca Juga: INA-LAC 2023, Pemerintah Gandeng Kadin Genjot Ekspor ke Pasar Amerika Latin dan Karibia

Agusfiati pun membagikan pengalamannya yang sudah berusaha mencoba untuk berjualan secara online, tetapi hasil yang ia terima nihil. Sehingga, ia merasa percuma sudah berjualan online, tidak berpengaruh apa-apa. 

“Percuma juga online, saya juga sepi juga onlinenya,” ujarnya. 

Ia lalu membeberkan bahwa alasan dari sepinya pelanggan di toko onlinenya lantaran adanya persaingan harga di platform e-commerce. Menurutnya, harga-harga barang di e-commerce terlampau murah, sehingga harga barang di tokonya tidak dapat bersaing. 

“Karena banyak persaingan di online itu. Kadang barangnya sama, dia harganya murah, kita agak tinggi sedikit,  orang pergi ke yang murah. Kita nggak bisa nyamain harga, karena kita juga ambil dari orang,” imbuhnya. 

Terlebih lagi, saat ini, publik figure dan influencer-influencer sosial media juga turut berjualan di e-commerce. Hal tersebut kemudian yang membuat para konsumen justru akan berbelanja di toko-toko online mereka. Akibatnya, toko-toko online dari penjual biasa pun menjadi sepi pengunjung. 

Pemerintah Harus Gerak Cepat Atasi Masalah Ini!

Pemerintah diharapkan untuk segera bertindak agar masalah tersebut dapat terselesaikan. Kebijakan yang tepat harus segera dibuat agar pasar tradisional dan pedagang-pedagang kecil bisa tetap bertahan.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI), Mujiburrohman berharap agar pemerintah selaku regulator agar dapat menetapkan kebijakan yang tepat agar tidak menekan pedagang pasar. 

"Akan ada dampak yang luar biasa bagi pedagang pasar kalau kebijakannya tidak berpihak pada pedagang. Oleh karena itu, kami meminta pemerintah untuk memperhatikan pedagang pasar dengan mengkaji ulang kebijakan yang akan diterapkan,” tuturnya. 

Sementara itu, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki membenarkan bahwa belum adanya strategi nasional untuk transformasi digital dan belum memiliki badan yang mengatur soal transformasi digital e-commerce yang menjadi pemicu sepinya pengunjung pasar tradisional.

“Maka para menteri nggak ada acuan. Padahal transformasi digital melibatkan banyak aspek,” ujarnya, dikutip dari Tempo.co, Senin (18/9/2023). 

Ia menambahkan, hingga kini tidak ada yang mewujudkan teknologi diaplikasikan dalam sistem produksi nasional, di industri manufaktur, agrikultur, agromaritim, kesehatan, dan lain-lain. Sehingga transformasi digital di Indonesia tidak melahirkan ekonomi baru, sebaliknya hanya membunuh ekonomi lama. 

Baca Juga: BEI Berkomitmen untuk Dukung Penguatan Ekosistem Pasar Modal Dari Segala Lini

“Kue ekonominya nggak bertambah, tapi faktor penbaginya makin banyak. Pasar offline seperti Tanah Abang mati. Produk UMKM di online nggak bisa bersaing dengan produk impor,” tutupnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ni Ketut Cahya Deta Saraswati
Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: