Division COO Mitsubishi Corporation, Gen Kunihiro, mengatakan pergerakan harga Liquefied Natural Gas (LNG) dunia saat ini, angkanya terus mengalami peningkatan, khususnya bagi spot market.
"Salah satunya merupakan dampak dari konflik geopolitik Rusia-Ukraina," ujar Gen dalam acara International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas (ICIUOG) dikutip Sabtu (23/9/2023).
Gen melihat bahwa kawasan Asia Tenggara merupakan salah satu pasar paling potensial di dunia Beberapa negara yang mulai meng-import LNG termasuk Vietnam, Filipina. Dimana, gasifikasi terus mengalami pertumbuhan di Asia Tenggara walaupun masih dalam tempo yang lambat.
Untuk membuat LNG semakin menarik bagi pasar Asia Tenggara, perlu ada tambahan LNG project yang membuat LNG produksi menjadi berlebih dan sederhananya akan menurunkan harga LNG.
Baca Juga: SKK Migas dan KKKS Tanda Tangani Bali Commitment
"Indonesia dengan strategi jangka panjang yang disusun oleh SKK Migas, sangat berpotensi menjadi leading LNG market di dunia," ujarnya.
Sementara itu, VP Finance BP Indonesia, Irma Ibarra, mengungkapkan gas akan sangat krusial untuk tahapan transisi energi menuju penggunaan energi baru terbarukan.
Di mana, gas menghasilkan emisi lebih rendah dari batu bara, bisa juga diatur agar mendukung intermitensi energi terbarukan.
Irma menilai gas sangat cocok untuk memastikan ketahanan energi, karena mobilisasinya terbilang cukup mudah. Untuk itu kini banyak pihak mulai melirik gas sebagai bahan baku utama baik itu pembangkit listrik maupun industri.
"Gas juga bisa menyelesaikan tantangan soal penyimpanan. Dan dengan LNG Anda bisa mendistribusikannya dengan mudah dan memenuhi permintaan di mana pun itu," ujarnya.
Lanjutnya, Irma melihat bahwa LNG akan terus meningkat kebutuhannya seiring dengan pertumbuhan kegiatan industri. Terutama di sektor pertambangan.
"Kita juga melihat akan ada kenaikan permintaan dan pertumbuhan generasi kita dan mining industry, smelters terutama di indonesia kita melihat banyak pertumbuhan kebutuhan energi di industri pertambangan. jadi gas akan jadi key transition fuel in the future," ungkapnya.
Baca Juga: Industri Hulu Migas Butuh Insinyur Handal
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement