Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

4 Tahun Bersama Erick Thohir, BUMN Holding Tambang Kejar Hilirisasi Komoditi Mineral di Indonesia

4 Tahun Bersama Erick Thohir, BUMN Holding Tambang Kejar Hilirisasi Komoditi Mineral di Indonesia Kredit Foto: Dok. Panpel

Saat smelter feronikel Haltim sudah resmi beroperasi, maka akan bisa menambah portofolio total kapasitas produksi terpasang feronikel tahunan PT Antam menjadi 40.500 TNi.

Selanjutnya, anggota grup MIND ID, PT Timah Tbk., telah membangun smelter Top Sumberge Lance (TSL) Ausmelt Furnace di Kawasan Unit Metalurgi Muntok, Kabupaten Bangka Barat. Dengan beroperasinya smelter TSL Ausmelt Furnace tersebut, dapat mendorong percepatan hilirisasi dalam negeri untuk konteks ketersediaan mineral timah sebagai komoditas pertambangan.

Baca Juga: Program Bersih-bersih Erick Thohir Bisa Dilengkapi Dengan Pembenahan Internal BUMN

TSL Ausmelt Furnace merupakan salah satu bentuk transformasi dan inovasi teknologi pengolahan timah kadar rendah. Sebelumnya, PT Timah Tbk., tidak menggunakan Reverberatory Furnace sebagai teknologi pengolahan.

Total investasi yang digelontorkan PT Timah Tbk., untuk proyek TSL Ausmelt Furnace ini mencapat Rp1,2 triliun yang berasal dari dana anggaran capital expenditure (capex) perusahaan. Kehadiran TSL Ausmelt Furnace menjawab tantangan yang dihadapi industri pertambangan timah kini, di mana ketersediaan bijih timah dengan kadar tinggi atau di atas 70 persen Sn sudah sangat terbatas.

Teknologi TSL Ausmelt Furnace sendiri mampu mengolah konsentrat bijih timah dengan kadar mulai dari 40 Sn, dengan kapasitas produksi 40.000 ton crude tin per tahun ata 35.000 metrik ton ingot per tahun. Sistem kerja TSL Ausmelt Furnace sendiri mengandalkan proses otomasi dengan sistme kontrol sehingga mampu mengurangi dampak risiko kecelakaan kerja dan juga efektifitas kerja dengan teknologi pengolahan timah lebih modern.

Masih dalam rangka mendorong hilirisasi, MIND ID melalui anak perusahaannya, PT Freeport Indonesia membangun smelter Manyar sebagai upaya hilirisasi tembaga. Smelter Manyar akan menjadi pabrik pemurnian dan pengolahan konsentrat tembaga kedua milik PTFI yang dibangun di Kawasan Java Integrated Industrial Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur dengan total lahan mencapai 100 hektar.

Smelter Manyar ini dirancang memiliki kapasitas pengolahan konsentrat tembaga sebesar 2 juta ton per tahun dan menjadikan smelter ini menjadi pabrik peleburan tembaga terbesar di dunia. Sebagai informasi, pembangunan fasilitas pemurnian alias smelter tembaga di Gresik dimulai pada 2021 lalu dan ditargetkan rampung tahun depan. Teranyar, progres pembangunan smelter tembaga di Gresik ini sudah mencapai 76 persen.

Setelah beroperasi nanti, smelter Freeport ini diproyeksi mampu menghasilkan 600.000 ton tembaga per tahun. Selain itu, smelter ini juga akan menghasilkan 50 ton emas dan 210 ton perak per tahun.

"Selain itu, keseriusan grup MIND ID dalam mendorong upaya hilirisasi pun tergambar dari hadirnya PT Industri Baterai Indonesia (IBC) dalam mengembangkan bisnis baterai kendaraan listrik atau electric vehicle (EV). IBC pun sukses meluncurkan Battery Asset Management Services (BAMS) yang menjadi tanda pengembangan hilirisasi komoditas minerba khususnya aluminium dan nikel," kata Hendi.

Menurut Hendi, MIND ID pun mendorong pengembangan energi bersih di samping menggarap hilirisasi industri pertambangan di Indonesia. MIND ID tengah serius mewujudkan target ambisius pemerintah yang ingin mencapai nol emisi karbon atau net zero emission (NZE) pada 2060 mendatang.

Baca Juga: Dianggap Bisa Perkuat Basis Prabowo, Erick Lebih Potensial Dari Khofifah dan Ridwan Kamil

"Untuk mendukung pengembangan teknologi bersih dan ramah lingkungan, dibutuhkan produk hasil tambang seperti komoditas nikel, tembaga, bauksit, aluminium, dan timah yang dihasilkan MIND ID sangat berperan dalam mendukung pencapaian Indonesia dalam narasi NZE 2060," katanya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: