Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bonus Demografi Harus Diawasi, Ganjar Pranowo: Bisa Jadi Malapetaka!

Bonus Demografi Harus Diawasi, Ganjar Pranowo: Bisa Jadi Malapetaka! Kredit Foto: Antara/Bagus Ahmad Rizaldi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Calon Presiden PDI Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo mendorong adanya pemanfaatan optimal akan bonus demografi yang dirasakan oleh Indonesia. Ia khawatir jika hal ini tak dilakukan, maka keberuntungan ini malah akan berubah menjadi malapetaka.

Pengelolaan bonus demografi menurutnya perlu diawasi melalui kebijakan yang bijaksana dan tepat guna mencegah dampak negatifnya pada perkembangan negara di masa depan. Fokus pada kebijakan pendidikan menjadi kunci untuk merancang program-program yang bertujuan mengatasi kemiskinan dan mengurangi tingkat pengangguran.

Baca Juga: Ingin Indonesia Jadi Lumbung Pangan Dunia, Ganjar Pranowo Sebut Negara Harus Intervensi: Petani Tidak Boleh Dibiarkan Sendirian

"Momentum ini harus dipakai karena kita punya bonus demografi. Kira-kira 10-13 tahun ke depan. Jangan sampai ini jadi malapetaka demografi," ucapnya dilansir pada Sabtu (11/11).

Bonus demografi, yang mengacu pada peningkatan jumlah penduduk usia produktif dalam periode tertentu, memberikan keuntungan khusus bagi Indonesia. Dengan adanya bonus demografi ini, potensi Indonesia untuk memiliki tenaga kerja berkualitas menjadi lebih terbuka.

Saat ini, kelompok penduduk usia produktif jumlahnya lebih besar dibandingkan dengan kelompok lansia. Oleh karena itu, pemerintah mengelola situasi ini dengan menciptakan peluang kerja, yang pada akhirnya dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi. Faktor ini dianggap sebagai modal penting dalam perjalanan Indonesia menuju negara maju.

Bonus Demografi Wujudkan Kesejahteraan Rakyat Indonesia diperkirakan akan memasuki periode bonus demografi dalam beberapa tahun ke depan, yaitu antara tahun 2030 hingga 2040. Bonus demografi ini mengacu pada periode di mana jumlah penduduk usia produktif (15-64 tahun) akan menjadi lebih besar daripada penduduk usia nonproduktif (65 tahun ke atas), dengan proporsi melebihi 60% dari total jumlah penduduk Indonesia.

Keadaan ini tentu memerlukan perencanaan yang cermat. Menurut Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, pemerintah saat ini sedang mengembangkan berbagai program untuk mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045.

Baca Juga: Tanpa Dukungan Jokowi, Kader Optimistis PDIP Bisa Menangkan Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Pilpres 2024

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: