Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) menyatakan kesiapannya untuk mengamankan Perayaan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru) yang kali ini waktunya bersamaan dengan masa kampanye Pilpres dan Pileg 2024.
"Polri menggelar Operasi Lilin selama 12 hari, mulai 22 Desember 2024 hingga 2 Januari 2024 untuk mengamankan Perayaan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 sekaligus masa kampanye Pilpres dan Pileg," kata Brigjen Pol. Mahrozin Rahman, S.I.K., M.H., Karo Opsinal Baharkam Polri dalam Dialog Publik yang digelar Divisi Humas Polri, di Hotel Grand Kemang, Jakarta, Rabu (29/11).
Baca Juga: Kapolri Diminta Turun Tangan Soal Duaan Tambang Ilegal
Mahrozin menjelaskan, Operasi Lilin ini mengedepankan kegiatan pencegahan didukung deteksi dini dan pencegahan hukum dalam rangka pengamanan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
"Kita ingin masyarakat merayakan dan Natal dan Tahun Baru dengan aman, nyaman dan selamat," tegas Brigjen Mahrozin.
Menurut Karo Opsinal Baharkam Polri itu, situasi kamtibmas saat ini mengalami peningkatan secara kuantitas dan kualitas seiring dengan berlangsungnya perhelatan pesta demokrasi kampanye Pemilu 2023-2024 yang beririsan dengan Perayaan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Untuk itu, Polri menyiapkan101.092 personel dari Mabes Polri dan Polda jajaran dalam Operasi Lilin ini. Ancaman terorisme, lanjut Mahrozun, masih menjadi kerawanan perayaan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024. Di samping kejahatan konvensional lainnya.
Secara spesifik Brigjen Pol. Mahrozin Rahman menguraikan potensi ancaman dalam Perayaan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 di antaranya adalah: 1. Penolakan dan pembubaran kegiatan keagamaan: 2. Teror dan serangan bom kelompok teroris; 3. Kemacetan, kecelakaan lalu lintas dan kecelakaan laut akibat meningkatnya mobilitas masyarakat.
"Polri sudah melakukan antisipasi dengan Operasi Mantap Brata, di samping melakukan koordinasi dengan para stakeholder seperti Kemebhub, BMKG, Kementerian PUPR dsb," terang Mahrozin.
Baca Juga: Kominfo, Bawaslu, hingga Polri Bakal Awasi Konten Pemilu 2024
Karo Opsinal Baharkam mewanti-wanti agar pemuka agama dapat memastikan ibadah Natal tidak disusupi dengan kampanye politik.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement